18 Kecamatan di Cianjur Rawan Peredaran Narkoba, Begini Faktanya
Kebanyakan peredaran berada di daerah dekat wisata.
Kebanyakan peredaran berada di daerah dekat wisata.
Selama ini peredaran obat-obatan terlarang di wilayah hukumnya terbilang tinggi. Berdasarkan pendalaman yang dilakukan, sebanyak 18 kecamatan di wilayah Kabupaten Cianjur rawan peredaran narkotika. Parahnya, sejumlah kawasan yang rawan itu merupakan daerah wisata yang interaksi sosialnya tinggi. Agar tidak berdampak negatif, masyarakat di wilayah Kabupaten Cianjur diminta aktif untuk memantau dan melaporkan aktivitas-aktivitas yang mencurigakan dan menjurus ke perputaran barang haram tersebut. Kira-kira bagaimana faktanya Cianjur jadi daerah rawan narkoba menurut kepolisian? Berikut selengkapnya.
Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur. Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah. "Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur," beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
Menurut Primadona, terdapat 18 kecamatan yang termasuk rawan sebagai daerah penyebaran narkoba yakni Kecamatan Pacet, Cipanas, Cugenang, Cianjur kota, Warungkondang, Cilaku, Karangtengah, Ciranjang, Cikalongkulon, Mande, Cibeber, Sukanagara, Sindangbarang, Cidaun, Sukaresmi, Sukaluyu, Bojongpicung dan Kadupandak.
Menurutnya, kerawanan ini terlihat dari tingginya angka peredaran berdasarkan langkah pemusnahan narkoba yang sudah dilakukan. “Ini diperkuat data pemusnahan yang dilakukan Kejaksaan Negeri Cianjur, di mana ganja yang berhasil diamankan dengan berat 1.242,5 gram dan sabu-sabu 213,19 gram dari 43 kasus,” katanya lagi.
Dari keberhasilan anggotanya dalam menangkap pelaku pengedar narkoba, daerah utara yang merupakan perbatasan antara Sukabumi, Bogor dan Bandung menjadi perhatiannya.
Di sana merupakan daerah perpindahan, mengingat banyak dikunjungi warga dari luar, terutama daerah wisata. Untuk menghindari kecurigaan, para bandar kerap bertransaksi di titik keramaian. Berdasarkan keberhasilan anggota dalam menangkap pelaku yang berkaitan dengan peredaran narkoba, seperti wilayah utara yang merupakan daerah perlintasan karena menjadi jalur darat ke Sukabumi, Bogor dan Bandung.
Primadona menambahkan bahwa selama ini pengungkapan kasus, dan penangkapan pelaku banyak dibantu oleh warga setempat, berkat kesigapannya saat terjadi aktivitas yang tidak wajar. Biasanya warga akan langsung melakukan pengintaian, dan terbukti dari berbagai kasus yang terungkap.
"Warga di berbagai wilayah rawan dapat membantu petugas dengan melaporkan kegiatan yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal-nya, agar peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Cianjur dapat diberantas," kata dia. Masyarakat kemudian diminta agar bisa bersama-sama mempersempit ruang gerak peredaran narkoba, karena efeknya yang negatif kepada para pengguna.
Fakta baru dua anggota Polda Jawa Timur terdakwa kasus peredaran narkoba, bakal mendekam di penjara.
Baca SelengkapnyaPecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut Lurah RU segera dipanggil untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaPria berbadan besar menangis histeris saat mengetahui ayam miliknya hilang. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaJangan salah, kata "Anjir" ternyata bukan hanya sebuah kata umpatan saja, namun juga jadi nama daerah.
Baca SelengkapnyaTak punya karena kecopetan di kapal, perantau asal Magelang nekat jalan kaki dari Surabaya. Kisahnya diketahui oleh Aipda Purnomo saat berpapasan di jalan.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka pelaku peredaran narkoba jenis sabu ditangkap di Sinjai. Seorang di antaranya anggota Polri berinisial RS (38).
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan sejumlah fakta baru hasil penyelidikan.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku menganiaya korban di sebuah apartemen kawasan Tebet Jakarta Selatan
Baca Selengkapnya