Tersembunyi di Bawah Hutan, Kota Berusia 2.400 Tahun Ini Punya Fasilitas Lengkap dan Canggih, Ada Piramida dan Kuil
Kota ini dihuni sejak akhir periode Praklasik (400 SM hingga 200 M) dan dihuni hingga sekitar tahun 1500 M.
Piramida tidak hanya ada di Mesir. Tetapi di beberapa negara khususnya di Amerika Selatan juga terdapat piramida yang menjadi peninggalan peradaban kuno.
Salah satu piramida yang terkenal berada di Meksiko dan menjadi tempat tujuan wisata yang paling populer belakangan ini. Ichkabal, yang juga dikenal sebagai "Mesir Mesoamerika", memiliki struktur yang sangat besar, terdiri dari tiga piramida.
-
Mengapa arkeolog mempelajari panci kuno? Kasus ini telah lama menjadi topik pembahasan para ilmuan arkeologi mengenai kesimpulan bagaimana alat-alat kuno digunakan oleh manusia purba dalam membuat makanan berdasarkan catatan tertulis.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno Perperikon? Arkeolog menemukan dua altar di kota kuno Perperikon di Thracia, Bulgaria. Altar ini digunakan untuk pembuatan anggur suci dan yang lainnya untuk penumbalan hewan.
-
Bagaimana arkeolog mengungkap bukti baru tentang peperangan kuno? Mereka menemukan total 107 cedera pada tengkorak, sebagian besar terletak di bagian atas tengkorak dan kemungkinan besar terkait dengan hantaman benda tumpul, seperti pukulan tongkat batu atau pentungan kayu.
Dengan luas 30 kilometer persegi dan tinggi bangunan melebihi 40 meter, ini adalah salah satu zona arkeologi terbesar yang masih berdiri dan salah satu peninggalan tertua kebudayaan Maya. Ichkabal akan dibuka untuk umum pada September mendatang, seperti dilansir El Pais, Selasa (27/8).
Ichkabal, yang namanya berarti “di antara dataran rendah” dalam bahasa Maya, tertutup vegetasi hutan lebat hingga ditemukan pada tahun 1995. Arkeolog Spanyol Enrique Nalda adalah salah satu peneliti utama di kawasan tersebut hingga kematiannya pada tahun 2010. Saat ini, para ahli lainnya yang mengikuti jejaknya telah bekerja secara intensif dalam restorasi, menggali struktur monumental yang ukuran dan kompleksitasnya menyaingi Chichén Itzá dan Uxmal, dua situs paling simbolis di kawasan ini.
Jenis dan tata letak bangunannya menunjukkan bahwa kota ini dihuni sejak akhir periode Praklasik (400 SM hingga 200 M) dan dihuni hingga sekitar tahun 1500 M, meskipun sebagian besar arsitektur monumentalnya berasal dari tahun 350 SM dan 50 SM.
Fasilitas Lengkap
Penelitian mengungkapkan, kota ini memainkan peran penting dalam awal perkembangan peradaban Maya. Ichkabal menonjol karena bangunannya yang megah dan alun-alun utama yang membentang sepanjang 300 meter. Situs ini, yang pada masa kejayaannya merupakan pusat politik dan budaya yang penting, menampung kuil, piramida, dan sistem hidrolik canggih, seperti tangki yang baru ditemukan yang digunakan untuk menyimpan air dan jagung.
Bangunan-bangunan di dalam kompleks ini besar dan menarik, namun telah kehilangan fasadnya. Menurut Direktur Institut Nasional Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH), Diego Prieto, fasad tersebut hilang “tidak diambil oleh orang-orang sezaman, melainkan diambil oleh orang-orang yang sama yang menghuni kota tersebut; ini tidak diragukan lagi akan menjadi ciri khas kota ini.”
Peneliti di INAH, Alan Maciel Vallejo memperkirakan Ichkabal akan menarik banyak pengunjung sejak tahun pertama pembukaannya, terutama karena koneksinya ke Kereta Maya dan kedekatannya dengan Mahahual, pelabuhan kapal pesiar yang populer.
“Saat kapal tiba di Mahahual, biasanya mereka membawa wisatawan ke dua zona arkeologi: Chacchoben dan Kohunlich. Jadi Ichkabal yang lebih dekat dari Kohunlich bisa kapasitasnya lebih besar karena letaknya dekat dengan Mahahual,” jelasnya.
- Begini Awal Kasus Dugaan Bullying Terhadap Siswa SMA Binus Simprug Menurut Kapolres Jaksel
- Daftar 12 Nama Calon Kompolnas Dikirim ke Jokowi, Ada Pensiunan Jenderal Polisi hingga Eks Komisioner Komnas HAM
- 10 Goa Jepang di Indonesia yang Wajib Dikunjungi untuk Petualangan Sejarah
- Sejoli Asal Thailand Jual Ekstasi Campur Sabu Rasa Buah di Bali
- Respons Pramono Anung soal Ridwan Kamil Optimis Menang Satu Putaran
Berita Terpopuler
-
PP Muhammadiyah Temui Jokowi, Sampaikan Terima Kasih dan Penghargaan
merdeka.com 17 Sep 2024 -
VIDEO: Kata-Kata Spontan Prabowo Terkejut Ibu Iriana Nimbrung Ikut Foto Bareng di IKN
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Tegaskan Bukan Ekspor Pasir Laut yang Dibuka, Tapi Sedimen
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal: Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya
merdeka.com 17 Sep 2024