Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter, di Sini Lokasinya
Makhluk ini mirip seperti naga China seperti yang sering kita lihat di film.
sains![Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter, di Sini Lokasinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/2/26/1708921261491-nt60zk.jpeg)
Makhluk ini mirip seperti naga China seperti yang sering kita lihat di film.
![Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter, di Sini Lokasinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/26/1708921176348-im292.jpeg)
Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter, di Sini Lokasinya
Para ilmuwan menemukan fosil dinosaurus yang sangat lengkap, yang hidup 240 juta tahun lalu. Makhluk ini merupakan reptil air dengan panjang 5 meter dan berasal dari periode Trias.
Fosil baru yang spektakuler ini memungkinkan para ilmuwan untuk melihat anatomi lengkap binatang prasejarah yang dapat dikatakan aneh.
Sumber: BBC
![Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter, di Sini Lokasinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/26/1708921139489-t8qp1.jpeg)
Makhluk purba diberi julukan "naga" karena lehernya yang sangat panjang. Spesies ini dikenal sebagai Dinocephalosaurus orientalis, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2003.
“Penemuan ini memungkinkan kita untuk melihat hewan berleher panjang ini secara utuh untuk pertama kalinya. Ini adalah satu lagi contoh dunia Trias yang aneh dan menakjubkan yang terus membingungkan para ahli paleontologi,” jelas Dr Nick Fraser, dari Museum Nasional Skotlandia, yang merupakan bagian dari tim internasional yang mempelajari fosil tersebut.
“Kami yakin ia akan menarik imajinasi di seluruh dunia karena penampilannya yang mencolok, mengingatkan pada naga China dalam mitos yang panjang dan mirip ular.”
Studi ini melibatkan pembandingan fosil Dinocephalosaurus orientalis dengan fosil Tanystropheus hydroides, reptil laut lain dari periode Trias Tengah di Eropa dan China. Meskipun memiliki ukuran yang sama dan beberapa ciri tengkorak yang serupa, Dinocephalosaurus orientalis memiliki lebih banyak tulang belakang di leher dan batang tubuhnya, menjadikannya lebih mirip ular.
- Ilmuwan Temukan Fosil Mata Terbaik di Dunia, Berasal dari Makhluk yang Hidup 16 Juta Tahun Lalu
- Ilmuwan Temukan Fosil Berusia 330 Juta Tahun di Dalam Laci, Ternyata Makhluk yang Lebih Dulu Berkuasa di Bumi Jauh Sebelum Dinosaurus
- Fosil Mamalia Berusia 65 Juta Tahun Ini Ungkap Asal Usul Sapi dan Babi, Ternyata Berasal dari Nenek Moyang yang Sama
- Bukan Laba-Laba Juga Kalajengking, Fosil Hewan Berkaki Delapan Berusia 308 Juta Tahun Ini Bikin Bingung Ilmuwan
- Kemenag Minta Petugas Bisa jadi Influencer Selama Pelaksanaan Haji: Sebarkan Informasi yang Positif
- VIDEO: Kronologi Fortuner Pelat Polisi Tabrak Minibus di Tol MBZ, Mendadak Ganti Nopol Sipil
Para peneliti dari Skotlandia, Jerman, Amerika Serikat (AS), dan China berkolaborasi dalam studi selama 10 tahun ini, yang berlangsung di Institut Paleontologi Vertebrata dan Palaeoantropologi, Beijing, yang merupakan bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Studi ini membawa pemahaman baru tentang evolusi dan keragaman makhluk purba yang mendiami dunia pada periode Trias, memberikan pandangan yang lebih kaya tentang kehidupan laut zaman dahulu.
Peneliti berspekulasi bahwa "leher yang panjang, lentur dan fleksibel, serta dilengkapi dengan 32 tulang belakang yang terpisah,” mungkin memberi keuntungan bagi mereka untuk berburu–sehingga memungkinkan Dinocephalosaurus orientalis untuk mencari makanan di celah-celah bawah air. Fosil tersebut ditemukan di deposit batu kapur kuno di China selatan.
"Penemuan ini menambah keanehan Trias," kata Dr. Fraser kepada BBC News.
![Ilmuwan Temukan Fosil Naga Berusia 240 Juta Tahun, Panjangnya Sampai 5 Meter, di Sini Lokasinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/26/1708921244092-8ml1ol.jpeg)
"Dan setiap kali kami memeriksa simpanan ini, kami menemukan sesuatu yang baru," sambungnya.
Makalah yang menjelaskan sekumpulan fosil baru hewan tersebut diterbitkan dalam jurnal “Earth and Environmental Science: Transactions of the Royal Society of Edinburgh”.