Naga Benar-Benar Ada di China, Ilmuwan Temukan Fosilnya Berusia 240 Juta Tahun dan Panjangnya 5 Meter
Hewan purba ini memiliki leher yang sangat panjang.

Ahli paleontologi di China menemukan fosil reptil laut yang hampir lengkap, berusia 240 juta tahun, di Provinsi Guizhou. Fosil tersebut, yang diidentifikasi sebagai Dinocephalosaurus orientalis, yang hidup di Zaman Trias.
Hewan ini memiliki panjang sekitar 5 meter dan memiliki ciri khas yang paling mencolok: leher yang sangat panjang dan ramping, menyerupai ular. Kemiripannya dengan gambaran naga dalam mitologi China membuat fosil ini dijuluki sebagai 'naga' purba, seperti dikutip dari laman The Brighter Side, Kamis (24/4).
Meskipun spesies Dinocephalosaurus orientalis telah diidentifikasi sejak tahun 2003, penemuan fosil terbaru ini merupakan yang paling lengkap hingga saat ini. Tingkat kelengkapan fosil ini memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari secara detail anatomi dan perilaku hewan tersebut. Hal ini memberikan wawasan yang jauh lebih komprehensif dibandingkan dengan temuan sebelumnya yang hanya berupa fragmen tulang.
Spesies ini pertama kali diberi nama oleh seorang ilmuwan bernama Li pada tahun 2003. Dengan fosil lengkap yang sekarang ada di tangan, ahli paleontologi dapat lebih memahami anatomi dan cara bergerak serta berburu reptil ini.
Pada tahun 2021, para ilmuwan menempatkan reptil ini dalam famili baru, yang berbeda dari makhluk sejenis seperti Pectodens. Mereka menyebut famili ini Dinocephalosauridae, yang menekankan struktur tulang dan jalur evolusi hewan yang unik. Klasifikasi terpisahnya menunjukkan betapa berbedanya evolusi reptil ini dari reptil laut lain pada masa itu.
Profesor Li Chun dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi menyoroti kolaborasi internasional yang terlibat dalam penemuan ini.
“Ini merupakan upaya internasional. Bekerja sama dengan rekan-rekan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa, kami menggunakan spesimen yang baru ditemukan yang disimpan di Akademi Ilmu Pengetahuan China untuk membangun pengetahuan kami yang ada tentang hewan ini. Di antara semua penemuan luar biasa yang telah kami temukan di (situs zaman) Trias Provinsi Guizhou, Dinocephalosaurus mungkin menonjol sebagai yang paling luar biasa," jelasnya.
32 Ruas Tulang Belakang
Salah satu karakteristik yang paling menonjol dari Dinocephalosaurus orientalis adalah lehernya yang sangat panjang, terdiri dari 32 ruas tulang belakang. Struktur leher ini berbeda secara signifikan dari reptil laut berleher panjang lainnya yang pernah ditemukan. Para peneliti menduga leher yang panjang, lentur, dan fleksibel ini memberikan keunggulan evolusioner bagi Dinocephalosaurus orientalis dalam hal berburu.
Hipotesis ini didukung oleh temuan sisa-sisa ikan di dalam perut beberapa spesimen Dinocephalosaurus orientalis yang telah ditemukan. Kemungkinan besar, leher yang panjang dan fleksibel memungkinkannya untuk menjangkau celah-celah di bawah air dan menangkap mangsa dengan efektif. Kemampuan beradaptasi ini menunjukkan strategi berburu yang unik dan cerdas bagi reptil laut purba ini.
Struktur tulang leher yang detail dan lengkap pada fosil ini memberikan data empiris yang berharga bagi para ilmuwan untuk mempelajari biomekanik dan evolusi leher panjang pada reptil laut. Analisis lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang bagaimana leher yang luar biasa ini berfungsi dan berevolusi.
"Penemuan ini memungkinkan kita untuk melihat hewan berleher panjang yang luar biasa ini secara utuh untuk pertama kalinya. Ini adalah satu contoh lagi dari dunia Trias yang aneh dan menakjubkan yang terus membingungkan para ahli paleontologi. Kami yakin bahwa penemuan ini akan menarik perhatian di seluruh dunia karena penampilannya yang mencolok, mengingatkan kita pada Naga Cina yang panjang dan menyerupai ular dalam mitos," jelas Nick Fraser, kepala Departemen Ilmu Pengetahuan Alam di Museum Nasional Skotlandia.