Jokowi Senang Angka Stunting RI Menurun Jadi 21,6 Persen
Presiden Jokowi memamerkan kesuksesan Indonesia dalam menurunkan angka stunting dan kepedulian sosial lainnya dalam Pidato Kenegaraanya.
Presiden Jokowi memamerkan kesuksesan Indonesia dalam menurunkan angka stunting dan kepedulian sosial lainnya dalam Pidato Kenegaraanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia berhasil memperbaiki sejumlah indikator Sumber Daya Manusia, salah satunya adalah menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen dan menaikan Indeks Pembangunan Gender menjadi 76,5 di tahun 2022.
Menurutnya, salah satu yang perlu dipersiapkan untuk menguatkan posisi Indonesia di mata internasional adalah kualitas sumber daya manusia (SDM).
Untuk itu, aspek penurunan angka stunting hingga penguatan kemampuan jadi kunci bagi Indonesia.
"Kita telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen di 2022, dari angka sebelumnya 37 persen. menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,9 di 2022, menaikkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,5 di tahun 2022," urainya dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI, DPR RI, dan DPD RI, di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
"Menyiapkan anggaran perlindungan sosial total sebesar, kalau dijumlah dari 2015 sampai 2023 sebesar Rp 3.212 T. Termasuk didalamnya Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, PKH, Kartu Sembako serta perlindungan kepada lansia, penyandang disabilitas dan kelompok-kelompok rentan lainnya," urainya. "Serta re-skilling dan up-skilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Kartu Pra-Kerja," sambung Kepala Negara.
Jokowi membidik, ini bisa menjadi modal untuk memanfaatkan posisi Indonesia yang tengah diperhitungkan oleh banyak negara.
Mengingat lagi, Indonesia masih dalam 6 negara di Asia yang memiliki pengaruh diplomatik yang kuat.
Dia menilai, kepercayaan internasional bisa membawa dampak positif ke Indonesia. Salah satunya upaya kerja sama antar negara yang kerap dilakukan. Dengan international trust yang tinggi, Indonesia punya nilai lebih yang bisa dipertimbangkan dalam bernegosiasi. "Dengan international trust yang tinggi. Kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati. Suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam setiap bernegosiasi," ujar dia.
Jokowi tak menampik kalau penilaian atas kepercayaan internasional ke Indonesia pernah dipandang sebelah mata oleh sejumlah pihak. Namun, lagi-lagi dia tak gentar akan hal itu.
Menurutnya, bermodalkan kepercayaan itu, Indonesia bisa mengambil peluang. Kepala Negara menegaskan, peluang itu bahkan bisa saja tak datang dua kali. "Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu akan kembali memilikinya," tegasnya. Reporter: Arief Rahman H. Sumber: Liputan6.com
Jokowi mengaku senang pengusaha kini berbicara soal pengentasan stunting. Sebab, biasanya kalangan pengusaha berbicara soal untung-rugi saja.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, pemerintah Indonesia akan menindak tegas pelaku TPPO.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pemimpin Indonesia perlu bernyali dan juga konsisten karena diperlukan untuk menghadapi tantangan dan tekanan ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSaat ini rakyat Indonesia butuh pemimpin yang mampu melakukan perubahan dan perbaikan.
Baca Selengkapnya