Presiden Bank Dunia: Ekonomi Indonesia Cukup Baik saat Perekonomian Global Gelap
Ini menjadi salah satu poin yang dia sampaikan saat bertemu delegasi Asia Tenggara dalam KTT ASEAN di Jakarta.
Ini menjadi salah satu poin yang dia sampaikan saat bertemu delegasi Asia Tenggara dalam KTT ASEAN di Jakarta.
Secara umum pertumbuhan ekonomi dunia sedang melambat. Namun, hal itu tidak berlaku di Indonesia.
Presiden Bank Dunia, Ajay Banga justru menilai pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia relatif cukup baik.
Ini menjadi salah satu poin yang dia sampaikan saat bertemu delegasi Asia Tenggara dalam KTT ASEAN di Jakarta.
Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi semakin lebih baik di kawasan ini.
Kepada delegasi ASEAN, Ajay menyampaikan Indonesia menjalankan program kesehatan dengan sangat baik, termasuk dalam penanganan stunting atau malnutrisi. Tahun ini, Bank Dunia kembali menggelontorkan pinjaman lunak sebesar USD600 juta atau sekitar Rp9,2 triliun sejak Juni 2023.
Dana tersebut digunakan untuk penanganan masalah stunting yang ditargetkan turun menjadi 14 persen dari saat ini 21 persen.
Dalam pertemuan dengan delegasi ASEAN, Ajay mengungkapkan visinya agar negara-negara di Asia Tenggara bisa menjadi bagian pertumbuhan masa depan dalam berbagai sektor.
Beberapa topik yang menjadi pembahasan antara lain kesehatan, pendidikan, teknologi ramah lingkungan sampai reformasi sektor kesehatan swasta.
"Jadi kami membahas hal-hal tersebut, tidak hanya bagi Indonesia, tapi seluruh ASEAN. Karena menurut saya ASEAN bisa jadi growth engine dalam jangka waktu lama," jelasnya.
merdeka.com
Selain itu, dia juga berkunjung ke proyek rehabilitasi bakau dan melihat program penanganan stunting di Polindes Serdang Kulon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten.
Kedua program tersebut didanai dari hasil pinjaman yang diberikan Bank Dunia kepada Indonesia.
Sri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah pendiri bank sentral pertama di Indonesia yang merupakan kakek dari salah satu capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDi tengah gejolak perekonomian dunia, ekonomi Indonesia mampu bertahan dengan didukung inflasi yang terkendali.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20, di tengah permasalahan perekonomian global yang kompleks saat ini.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan basis manufaktur alternatif yang kompetitif dan sekaligus memiliki konsumsi dalam negeri yang kuat.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca Selengkapnya