Ini Perbandingan Kenaikan Gaji PNS dari Era Soeharto Hingga Jokowi, Siapa Paling Besar?
Berikut ini perbandingan kenaikan gaji PNS dari masa ke masa yang dirangkum merdeka.com
Berikut ini perbandingan kenaikan gaji PNS dari masa ke masa yang dirangkum merdeka.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengumumkan kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah serta TNI/Polri. Kenaikan tersebut sebesar 8 persen. Tak hanya itu, Kepala Negara ini juga menaikan gaji pensiunan sebesar 12 persen. Hal itu diungkapkan pada pidato Nota Keuangan Rancangan Undang-Undanga Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU APBN) 2024.
Nah, berikut ini perbandingan kenaikan gaji PNS dari masa ke masa yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
Pada 1989, Soeharto menyampaikan ada kenaikan gaji PNS sebesar 15 persen. Ini menjadi pionir kenaikan gaji terhadap para PNS. Soeharto kala itu berpandangan sudah seharusnya para PNS mengalami peningkatan gaji pokok seiring inflasi yang terus berjalan. Namun, dia menyadari kenaikan gaji tidak dapat senantiasa dilakukan karena keterbatasan APBN. Meski begitu pada tahun 1995, gaji PNS kembali naik sebesar 10 persen. Ini merupakan kedua kali, Soeharto menaikan gaji para PNS.
Mengingat masa pemerintahan yang singkat yakni dari tahun 1999 sampai tahun 2001. Namun persentase kenaikan gaji PNS cukup tinggi yaitu 270,4 persen dari Rp135.000 ke Rp500.000.
Merdeka.com
Sepanjang SBY menjabat 2004-2014, PNS mengalami kenaikan gaji sebanyak 9 kali. Ini merupakan kenaikan gaji terbanyak sepanjang sejarah presiden di Republik Indonesia. Adapun rinciannya, tahun 2004 naik 15 persen, tahun 2007 naik 15 persen, tahun 2008, naik 19,5 persen. Kemudian tahun 2009 naik 14,29 persen, tahun 2010 naik 5,29 persen. Lalu tahun 2011 naik 7,31 persen, tahun 2012 naik 7,23 persen. Selanjutnya, tahun 2013 naik 5 persen, dan tahun 2014 naik 6 persen. Secara kumulatif kenaikan gaji PNS era SBY dari Rp575.000 ke Rp1.402.000 atau sebesar 143 persen.
Kemudian 2019 naik 5 persen dan 2023 naik 8 persen.
Masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi akan segera berakhir. Total dua kali Jokowi terpilih sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaJK menyebut di zaman Soeharto, sistem demokrasi berubah menjadi otoriter.
Baca Selengkapnya"Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaTahun ini, Presiden Jokowi mengenakan Tanimbar, baju adat asal Maluku.
Baca SelengkapnyaPresiden RI pertama, Bung Karno sudah memiliki gagasan dan rencana untuk memindahkan ibu kota.
Baca SelengkapnyaKepala negara atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia mengucapkan selamat ulang tahun ke-20 Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaPartai Hanura mendukung pencapresan Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024. Hanura berkoalisi dengan PDIP, PPP dan Perindo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu (4/10).
Baca SelengkapnyaLima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca Selengkapnya