India Setop Ekspor, Harga Beras Indonesia Bisa Meroket Tinggi
Upaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.
Upaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.
Pemerintah India secara resmi mengumumkan pelarangan ekspor beras putih non-basmati mulai 20 Juli 2023 lalu. Upaya ini bertujuan untuk mengamankan pasokan sekaligus mengendalikan harga beras non basmati dalam beberapa waktu terakhir.
Selain itu, larangan ekspor beras juga akan mempengaruhi pasokan global di negara-negara berkembang.
kata Eve Barre.
Barre menambahkan, Bangladesh dan Nepal akan paling terpukul oleh larangan tersebut. Mengingat, kedua negara itu tujuan ekspor utama beras asal India.
Sebagai informasi, India merupakan pengekspor beras terkemuka di dunia. Negeri Bollywood ini menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan beras global, serta produsen terbesar kedua setelah China
Negara-negara Afrika lainnya juga mengimpor beras India dalam jumlah besar.
Melansir laman harga pangan Bank Indonesia, harga beras kualitas bawah berkisar Rp10.750 per kilogram hingga Rp15.800 per kilogram. Harga beras tertinggi berada di provinsi Kalimantan Selatan mencapai Rp15.800 per kilogram.
Gejolak tiap kenaikan harga BBM bukan saja terjadi di era pasca orde baru era Soeharto.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaTak hanya SPBU Pertamina, dan Shell yang mengalami kenaikan harga, harga BBBM di SPBU BP AKR mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga pangan domestik yang mengalami kenaikan hingga 10 persen pada negara di Asia akan mendorong lebih dari 64,4 juta orang jadi miskin.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaTak hanya Pertamina, harga BBM di SPBU Vivo pun mengalami kenaikan mulai hari ini atau 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKebijakan tersebut dilakukan karena tingginya harga sayuran dalam negeri.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan, untuk mengubah kondisi itu tidak akan mudah. Butuh kekuatan dan kerja keras.
Baca SelengkapnyaHarga tanah di beberapa wilayah dipatok dengan harga yang tinggi.
Baca Selengkapnya