Waspada! Remaja Juga Bisa Kena Penyakit Ginja, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya
Remaja berisiko tinggi mengalami masalah ginjal akibat pola hidup yang kurang sehat.

Penyakit ginjal tidak hanya menyerang kalangan dewasa, tetapi juga semakin meningkat di kalangan remaja. Menurut dr. Donnie Lumban Gaol, dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, salah satu penyebab utama masalah ginjal pada usia muda adalah gaya hidup yang tidak sehat. Lalu, apa saja faktor penyebab, gejala, dan cara untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal di kalangan remaja?
Apa Penyebab Gagal Ginjal pada Usia Muda?
Saat ini, remaja lebih mudah terpapar penyakit ginjal disebabkan oleh pola makan yang buruk dan kurangnya kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh. Donnie menjelaskan bahwa konsumsi makanan yang kaya karbohidrat, kelebihan garam, serta gaya hidup yang kurang aktif dapat memicu berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi. Semua kondisi ini memiliki risiko tinggi untuk menyebabkan penyakit ginjal.
"Penyakit ginjal pada usia muda itu sudah banyak. Dalam data Riskesdas sendiri, di atas 15 tahun sudah banyak populasi yang terkena diabetes atau hipertensi. Artinya, gaya hidup yang tidak memenuhi standar kesehatan membuat mereka lebih rentan," kata Donnie kepada Health Liputan6.com dalam sebuah diskusi media belum lama ini.
Apa Gejala yang Muncul jika Ginjal Mengalami Masalah?

Penyakit ginjal kronis pada tahap awal sering kali tidak terdeteksi, sehingga banyak orang tidak menyadari kondisinya. Gejala baru mulai muncul ketika fungsi ginjal sudah mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Menurut Dr. Donnie, jika kerusakan ginjal telah mencapai lebih dari 90 persen, gejala yang dapat muncul meliputi:
- Lemas dan mudah lelah
- Mual dan muntah
- Sesak napas
- Pembengkakan pada kaki
- Penurunan jumlah urine
"Kalau sudah ada gejala seperti ini, itu sudah terlambat sebenarnya," ungkap Donnie. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan deteksi dini agar kerusakan ginjal tidak semakin parah.
Identifikasi Awal dan Upaya Pencegahan Penyakit Ginjal

Untuk mendeteksi penyakit ginjal lebih awal, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti penderita hipertensi dan diabetes. Beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan darah yang bertujuan untuk mengetahui kadar ureum dan kreatinin
- Pemeriksaan urine untuk mendeteksi kemungkinan kebocoran ginjal
Selain itu, perlu diingat bahwa rasa sakit di area pinggang tidak selalu berarti adanya masalah pada ginjal.
"Ginjal memang terletak di belakang, dekat pinggang, tetapi nyeri di area tersebut belum tentu karena ginjal. Bisa saja karena masalah pada tulang belakang atau otot," ujarnya.
Jika muncul gejala seperti kencing berdarah atau nyeri saat berkemih, hal tersebut bisa menjadi indikasi adanya infeksi saluran kemih yang harus segera diobati.
Untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal, Donnie merekomendasikan agar remaja menerapkan gaya hidup sehat dengan cara:
- Menurunkan konsumsi garam dan makanan yang tinggi karbohidrat
- Menjaga berat badan agar tetap ideal
- Menghindari makanan cepat saji yang mengandung natrium tinggi
- Memastikan asupan air putih yang cukup setiap hari
- Rutin berolahraga
- Memantau tekanan darah dan kadar gula darah secara berkala
Menemukan Penyakit Ginjal Sejak Awal Sangatlah Penting

Penyakit ginjal di kalangan remaja menjadi masalah serius yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Gejala penyakit ini sering kali baru muncul pada tahap akhir, sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah perkembangan lebih lanjut. Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia, PT Finusolprima Farma Internasional (Kalbe) meluncurkan solusi inovatif bernama Solusi Total Ginjal (Renal Total Solution) untuk pengelolaan penyakit ginjal pada tahap predialisis. Dengan melakukan intervensi sejak dini, metode ini membantu pasien dalam mengelola kondisi ginjal mereka secara lebih efektif serta mengurangi risiko penyakit menjadi lebih parah.
Salah satu langkah yang diambil adalah melalui produk Nephrisol untuk pasien pradiliasis dan Nephrisol D bagi pasien dialisis. Produk ini dapat dikonsumsi langsung atau dimodifikasi menjadi menu makanan sehat. Sebagai bentuk inovasi, Kalbe bekerja sama dengan Chef Professional & Healthy Food dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Chef Anggun David, untuk menciptakan menu berbasis Nephrisol D. Salah satu hidangan yang diperkenalkan adalah Creamy Chicken Salad, yang telah dirancang dengan konsultasi dari tim ahli gizi, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh pasien ginjal. "Pasien dialisis tidak perlu mengkhawatirkan kandungan nilai gizinya karena sudah kami konsultasikan dengan tim ahli gizi, sehingga pasien dapat menikmati makanan sehat dan pastinya enak," ujar dr. Siswandi.