Hati-hati dan Waspada! 6 Jenis Penyakit Ini Mudah Menyerang Orang Tua
Kenali penyakit yang dapat menyerang orang tua Anda saat lanjut usia. Mulai dari penyakit kardiovakular hingga kehilangan fungsi otak seperti hilang ingat.
Ketika seseorang mencapai usia 50 tahun atau lebih, mereka umumnya dianggap sebagai individu lanjut usia atau lansia. Pada tahap ini, perhatian terhadap kesehatan menjadi semakin krusial karena tubuh lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit.
Lansia membutuhkan waktu istirahat yang cukup dan sebaiknya menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat. Selain itu, perhatian khusus dari keluarga, baik dalam aspek psikologis maupun medis, sangat diperlukan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa usia lanjut dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit serius dan penurunan fungsi kognitif seperti demensia.
-
Mengapa penyakit Parkinson lebih sering menyerang orang tua? Namun, faktor yang paling umum adalah usia, di mana Parkinson lebih sering muncul pada individu yang berusia di atas 60 tahun, saat proses penuaan secara alami memengaruhi kesehatan otak.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
-
Siapa yang rentan terkena? Penelitian juga menemukan bahwa sakit kepala cluster dapat bersifat genetik pada 5% orang.
-
Dimana saja area rumah yang rawan bahaya bagi lansia? Cegah Terpeleset dan TersandungTidak mengherankan bahwa jatuh adalah salah satu penyebab cedera paling umum pada mereka yang berusia di atas 60 tahun. Terutama di kamar mandi dan area luar ruangan yang rentan terhadap lantai basah, sangat disarankan untuk menggunakan permukaan anti-selip serta pegangan tangan tambahan untuk keselamatan.
-
Apa saja masalah kulit yang dihadapi orang tua? Perubahan hormon, penurunan produksi kolagen, dan paparan lingkungan dapat memengaruhi kondisi kulit, menyebabkan masalah seperti kekeringan, keriput, dan kehilangan elastisitas.
-
Apa saja yang penting untuk lansia agar hidup sehat? Penelitian ini mengidentifikasi empat pilar utama dalam menjaga keseimbangan hidup para lansia, yaitu gaya hidup, lingkungan, nutrisi dan kesehatan, serta faktor sosial-ekonomi.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa penyakit yang sering dialami oleh lansia, seperti yang dilaporkan oleh VerywellHealth pada Senin (9/9/2024).
1. Penyakit Kardiovaskular
Orang-orang yang berusia lanjut rentan terhadap penyakit dalam, termasuk kardiovaskular. Penyakit ini dapat muncul dalam bentuk serangan jantung, kanker, dan gangguan paru-paru, yang semuanya berisiko mengancam nyawa.
Salah satu contohnya adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengalirkan darah ke jantung. Jika kondisi ini terus berlanjut, bisa berakibat pada serangan jantung. Penyakit ini lebih umum terjadi pada individu dengan riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi.
2. Stroke
Stroke terjadi ketika aliran darah terhenti di salah satu bagian otak, yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah. Akibatnya, sel-sel otak bisa mati karena kekurangan oksigen.
Stroke dapat mengakibatkan kecacatan serius atau bahkan kematian. Terdapat dua jenis stroke utama: iskemik dan hemoragik.
Stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah, sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Kedua jenis stroke ini dapat berakibat fatal atau menyebabkan kecacatan yang serius.
Penyakit Kanker
Penyakit lain yang memiliki risiko tinggi menyebabkan kematian pada lansia adalah kanker. Kanker terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh secara tidak terkontrol.
Berdasarkan data dari American Cancer Society, 77% dari semua kasus kanker dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker antara lain kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan faktor genetik. Kanker yang paling sering dijumpai meliputi kanker kulit, payudara, paru-paru, prostat, dan kolorektal.
Katarak
Katarak merupakan suatu kondisi di mana lensa mata mengalami kekeruhan, yang menyebabkan penglihatan menjadi tidak jelas. Walaupun katarak biasanya berhubungan dengan proses penuaan, ada juga faktor lain seperti kebiasaan merokok, paparan sinar UV, dan diabetes yang dapat berkontribusi.
Menurut penelitian dari National Eye Institute, sekitar 50% individu berusia di atas 80 tahun menjalani prosedur operasi katarak. Mereka yang menderita katarak sering kali tidak menyadari gejala pada awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka akan mengalami penurunan kemampuan penglihatan, termasuk penglihatan yang kabur dan sangat terbatas.
Masalah Pada Pendengaran
Gangguan pendengaran disebabkan oleh kerusakan pada rambut-rambut halus di telinga yang berperan dalam memproses suara. Kondisi kehilangan pendengaran ini umumnya dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut.
Selain faktor usia, ada beberapa penyebab lain yang dapat memicu gangguan pendengaran pada usia tua, seperti faktor genetik, kebiasaan merokok, dan paparan terhadap suara keras atau bising secara berlebihan.
Gejala awal yang muncul biasanya berupa perubahan dalam volume suara yang didengar. Hal ini dapat menyulitkan seseorang untuk mengikuti percakapan, terutama di lingkungan yang bising.
Selain itu, individu yang mengalami masalah pendengaran sering merasakan suara yang terdengar teredam, konsonan yang diucapkan tidak jelas, dan suara lainnya terdengar lebih keras dibandingkan dengan suara yang dihasilkan saat berbicara.
Gangguan Ingatan atau Demensia
Demensia, yang juga dikenal sebagai hilang ingatan dapat menyerang individu yang berada pada usia lanjut. Kondisi ini muncul akibat penurunan fungsi otak, yang mengakibatkan kesulitan dalam proses mengingat.
Beberapa gejala yang muncul antara lain adalah kesulitan dalam berkomunikasi, kebingungan, kesulitan mengenali orang-orang di sekitar, serta perubahan emosi.
Penyebab demensia bervariasi, termasuk demensia vaskular yang mempengaruhi aliran darah ke otak, demensia tubuh Lewy, penyakit Parkinson, dan gangguan frontotemporal.
Selain itu, hilang ingatan juga dapat disebabkan oleh penyakit Alzheimer, yang ditandai dengan penurunan kemampuan ingatan serta gangguan dalam berbicara dan berpikir. Penyakit demensia cenderung meningkat seiring bertambahnya usia dan sering kali dianggap sebagai bagian dari proses penuaan yang normal.