Pemerintah Siapkan Cara Agar Internet Cepat 100 Mbps Bisa Harga Rp 100 ribuan
Pemerintah, melalui Komdigi, akan menyediakan frekuensi 1,4GHz untuk layanan internet rumah yang menawarkan kecepatan maksimum 100Mbps.

Pemerintah saat ini sedang merencanakan untuk melelang frekuensi 1,4GHz. Frekuensi ini direncanakan akan digunakan untuk menyediakan layanan internet rumah yang cepat dengan harga yang lebih terjangkau.
Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) menargetkan bahwa frekuensi tersebut dapat menawarkan kecepatan internet hingga 100Mbps. Pita frekuensi 1,4GHz akan difungsikan untuk layanan telekomunikasi BWA (Broadband Wireless Access).
Layanan BWA ini ditujukan untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal yang berbasis packet-switched dengan menggunakan teknologi IMT (International Mobile Telecommunications).
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menyatakan bahwa proses lelang frekuensi 1,4GHz diperkirakan akan dimulai pada minggu ketiga Februari 2025.
Mengenai tarif yang terjangkau, Wayan berharap bahwa biaya untuk kecepatan internet 100Mbps berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000.
"Jadi, kualitasnya berharap itu bagus dengan tarif yang murah," tuturnya dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.
Untuk merealisasikan hal ini, Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio pada Pita Frekuensi Radio 1,4 GHz sedang dalam tahap penyusunan.
Peraturan tersebut disusun untuk meningkatkan penetrasi fixed broadband, menyediakan layanan fixed broadband dengan harga yang terjangkau, serta meningkatkan penggelaran serat optik
Langkah ini diambil karena penetrasi Fixed Broadband (FBB) di Indonesia masih tergolong rendah, di mana hanya 21,31 persen rumah tangga yang memiliki akses.
Selain itu, kecepatan rata-rata internet saat ini masih berada di angka 32,10Mbps, dan tarif untuk layanan internet cepat 100Mbps masih terbilang mahal.
"Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah terobosan kebijakan untuk mendorong pembangunan layanan akses internet di rumah secara masif dan cepat dengan biaya yang relatif terjangkau sesuai kemampuan masyarakat," tulis Komdigi dalam siaran persnya.
Lebih lanjut, rencana kebijakan internet murah ini akan difokuskan pada daerah-daerah yang memiliki tingkat layanan internet yang terbatas atau bahkan belum memiliki akses sama sekali.
Pelanggan dari layanan internet murah ini akan ditujukan kepada masyarakat kelas menengah ke bawah yang memiliki daya beli terbatas. Sebagai bagian dari rencana ini, Komdigi akan menyiapkan spektrum frekuensi radio sebesar 80Mhz di pita frekuensi 1,4GHz.