Berawal dari Keinginan Masyarakat Setempat, Ini Sejarah Kabupaten Batu Bara di Sumatra Utara
Salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatra Utara ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan.
Salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatra Utara ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan.
Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu dari 16 kabupaten dan kota yang baru saja dimekarkan pada tahun 2006. Kabupaten Batu Bara diresmikan pemerintah pada 15 Juni 2007, bersamaan dengan dilantiknya Bupati Sofyan Nasution.
Mengutip Liputan6.com, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2021, jumlah penduduk di wilayah ini berjumlah 410.678 jiwa dengan kepadatan 454 jiwa/km persegi.
(Foto: Wikipedia)
Meski namanya terkesan seperti tambang batubara, tak heran jika banyak orang mengira jika wilayah ini dulunya merupakan bekas hasil pertambangan. Namun, nyatanya pembentukan kabupaten ini berawal dari keinginan masyarakat setempat.
Lantas seperti apa sejarah Kabupaten Batu bara ini? Simak rangkumannya yang dihimpun merdeka.com dari beberapa sumber berikut.
Asal muasal terbentuknya Kabupaten Batu Bara ini berawal dari keinginan masyarakat di wilayah eks Kawedanan Batu Bara untuk membentuk sebuah kabupaten otonom yang baru. Wacana tersebut sudah dimulai sejak tahun 1957.
Wacana ini sempat menemukan kendala pada akhir tahun 1969 lantaran terjadinya dinamika politik nasional. Setelah itu, masyarakat setempat masih bersikeras jika lima kecamatan yang ada di Batu Bara untuk dibuatkan kabupaten sendiri.
Meski belum mendapatkan persetujuan dari pusat, mereka tetap berusaha dengan menginventarisir sumber daya manusia yang berkompeten putra asli Batu Bara.
Setelah adanya pendekatan persuasif terhadap pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan pemerintah pusat, dengan prinsip 'Surut Berpantang Batu Bara Harus Menjadi Kabupaten' akhirnya wacana tersebut bisa terwujud.
Meski secara adminstratif berada di Provinsi Sumatra Utara yang mayoritas merupakan suku Batak, namun di wilayah ini cenderung didominasi oleh etnis Jawa, Melayu, baru suku Batak.
Etnis Jawa yang dikenal dengan istilah Pujakesuma (Putra Jawa Keturunan Sumatra) mencapai angka 43 persen dari seluruh penduduk Batu Bara. Mereka merupakan keturunan dari kuli-kuli perkebunan yang dibawa oleh pengusaha Eropa pada akhir abad ke-19.
Tak hanya itu, wilayah ini ternyata juga dihuni oleh orang-orang kaya Minangkabau untuk melakukan perdagangan. Bahkan, Batu Bara sudah sangat terkenal menjadi pangkalan bagi para pedagang lokal.
Kabupaten Batu Bara memiliki ragam jenis objek wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Singapore Land Waterpark Batu Bara.
Kemudian, destinasi wisata alamnya bisa berkunjung ke Pantai Bunga yang berada di Jalan Pariwisata Tanjung Tiram. Keistimewaan dari pantai ini adalah pemandangannya yang indah serta hamparan pasir putih yang membentang sepanjang pantai.
Jembatan yang satu ini konon menjadi jembatan tertua yang ada di Pulau Sumatera.
Baca SelengkapnyaDulunya Kuningan merupakan wilayah permukiman dan kerajaan.
Baca SelengkapnyaSuku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.
Baca SelengkapnyaKota Babat punya peranan penting dalam perkembangan sejarah Kabupaten Lamongan.
Baca SelengkapnyaBatu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.
Baca SelengkapnyaAktivitas pertambangan di Pulau Sumatra sudah berlangsung sejak era pendudukan VOC pada abad ke-19. Tambang kemudian menjadi komoditas penting di Nusantara.
Baca SelengkapnyaWilayah yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dulunya dikenal sebagai kota yang kaya akan rempah-rempah.
Baca SelengkapnyaSiapa yang tidak tahu PO. Antar Lintas Sumatera atau disingkat ALS? Perusahaan Bus asal Sumatera ini melayani trayek hingga Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSebelum dirinya menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, Panca merupakan seorang pengusaha kondang di Sumatra Selatan
Baca Selengkapnya