Salah satu peninggalan sejarah yang berada di Provinsi Sumatera Selatan ini bercorak agama Buddha sederet dengan situs Candi Lesungbatu.

Situs tersebut dinamakan “Gembirowati” yang berarti “kegembiraan yang baik”.

Secara geologi situs ini terbentuk dari batu gamping koral dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang terjal hingga landai.

Situs itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.

Situs ini jadi salah satu bukti peninggalan era Hindu di Lebak yang masih tersisa.

Di dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati

Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.

Situs ini terdiri dari kumpulan menhir atau batu peninggalan budaya megalitik. Diperkirakan usianya sudah ribuan tahun.

Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala

Peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya berupa kawasan permukiman sekaligus barang-barang yang digunakan manusia pada saat itu.

Benda peninggalan zaman Megalitikum ini menjadi menandakan jika manusia pada sudah hidup berdampingan dengan gajah.

Penemuan fosil hewan purba di situs Patiayam sebenarnya bukan barang baru.

Masyarakat sekitar sebelumnya tidak mengetahui keberadaan piramida tersebut.

Saat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.

Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.

Di prasasti ini menceritakan proyek besar di zaman Kerajaan Pajajaran.

Di sana terdapat terowongan bawah tanah banyak bekas tambang mangan. Namun beberapa di antaranya sudah tertutup tanah

Banyak yang punya hajat dan dipermudah jalannya setelah berdoa di sini.