Ribuan CPNS 2024 Mundur Setelah Lulus, Wamenaker Noel: Budaya Malas!
Menurut Noel, sikap mundur mereka setelah mendapatkan NIP menunjukkan budaya kerja yang tidak sehat.

Sejumlah pelamar CPNS 2024 memutuskan untuk mundur setelah mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP). Alasannya beragam, mulai dari gaji yang tak sesuai sampai lokasi penempatan yang tidak sesuai harapan atau jauh dari rumah.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel, ikut angkat bicara soal fenomena ini. Menurut Noel, sikap mundur mereka setelah mendapatkan NIP menunjukkan budaya kerja yang tidak sehat.
"Lapangan pekerjaan itu terbuka di mana-mana. Nah kayak kemarin, dibuka lapangan pekerjaan, pas mau ditaruh dia mundur. Itu berarti apa? Ada budaya yang tidak baik, males," kata dia dalam keteranganya dikutip, Senin (28/4).
Noel menjelaskan, pelamar yang telah diterima seyogyanya siap ditempatkan di mana saja, bukan malah mundur seenaknya. "Itu nggak bisa dong. Kalau mau kerja, kerja dong. Mau ditempatin di mana kan butuh kerjaan," ujar dia.
Narasi Negatif

Dalam kesempatan itu, Noel juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan narasi negatif soal ketenagakerjaan di Indonesia.
"Mereka jangan tidak teriak-teriak juga melegitimasi narasi yang sesat itu. Industrial kita tuh banyak membuka lapangan pekerjaan,” tegas Noel.
Noel yakin Indonesia akan menjadi negara yang maju. Jangan percaya dengan pihak-pihak yang mendeskreditkan Indonesia tidak baik.
“Jadi ya tetap kita harus punya optimisme ya ke depan, jangan lagi tersesat dengan narasi-narasi malah membuat bangsa ini malah pesimis," tandas dia.
Alasan CPNS 2024 Mundur

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2024 memutuskan untuk mengundurkan diri. Alasan calon abdi negara itu mundur karena gaji kecil hingga penempatan yang jauh.
"Ada 1.967 (CPNS 2024) yang mengundurkan diri," kata Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI di Jakarta, Selasa (22/4).
Zudan menjelaskan, CPNS itu mundur imbas adanya skema optimalisasi yang dilakukan pemerintah. CPNS itu semula tak lolos di pilihannya, lalu menjadi diterima di daerah lain karena formasi tersebut tidak ada pendaftar.
Misalnya, ada CPNS dosen yang tidak diterima di Sosiologi Universitas Negeri Jember (Unej). Namun, ada formasi serupa dibuka di Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan nol pelamar.
"Maka, dua orang nilai terbaik secara sistem (dari CPNS dosen Sosiologi Unej) dikirim ke Universitas Nusa Cendana. Menjadi lulus (CPNS) karena formasi di Universitas Nusa Cendana kosong," terang dia.