Mendagri Klaim Banyak Pemda Antusias Sumbang APBD untuk MBG
Badan Gizi Nasional diperintahkan untuk memetakan daerah mana saja yang belum tersentuh dan memiliki angka stunting yang tinggi.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengklaim, pemerintah daerah (Pemda) antusias berpartisipasi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dia menyebut, banyak Pemda yang siap menyumbangkan APBD-nya untuk program MBG.
"Saya sudah melakukan zoom meeting dengan seluruh sekda-sekda sebagian sudah mengalokasikan anggaran di APBD-nya," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1).
"Dan untuk tahun 2025 ini lebih kurang kontribusi daerah yang mau menyumbang bukan menyumbang, maksudnya mau ikut berpartisipasi, itu lebih kurang Rp2,3 triliun karena mulainya nanti Bulan September mereka nanti setelah ada kepala daerah dilantik maka nanti ada pergeseran anggaran atau perubahan APBD," sambung dia.
Ratusan Kabupaten Ingin Berpartisipasi
Tito menjelaskan, sekitar 93 Kota dan 415 kabupaten ingin berpartisipasi untuk MBG. Sebab, diyakini akan menghidupkan perekonomian.
"415 Kabupaten dan 93 kota dan semua Provinsi mau berpartisipasi karena ini akan menghidupkan ekonomi mereka selain anak-anak mereka sehat," ungkap dia.
Lebih lanjut, Tito menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberi arahan agar pihaknya berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk memetakan daerah mana saja yang belum tersentuh dan memiliki angka stunting yang tinggi.
"Tadinya kan akan dikelola oleh badan gizi semua tapi kan bertahap nah untuk percepatan daerah-daerah juga sangat ingin memberikan berpartisipasi dengan metode langsung di sekolah-sekolah dibuat satuan kayak dapur, satuan pelayanan itu 150 meter persegi," jelas Tito.
"Tadi Bapak Presiden memerintahkan kami koordinasi dengan Bapak kepala badan gizi mana titik-titik yang kira-kira belum disentuh oleh badan gizi karena bertahapkan ya nah yang daerah-daerah ini kira-kira kerjakan yang mana tapi mungkin prioritasnya adalah pada daerah-daerah yang angka stuntingnya tinggi sama kemiskinan kesemiksanya tinggi itu yang menjadi target utama," tutupnya.