Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
harga beras![Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/2/23/1708675448366-h9wg1.jpeg)
Banyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
![Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/23/1708675435194-kfsgh.jpeg)
Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen
Lonjakan harga beras disertai ratusan hektar sawah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terancam gagal panen. Setidaknya 450 hektare kini tengah rusak imbas terserang hama wereng dan tikus. Kondisi ini terjadi selama sepekan terakhir sehingga para petani dibuat galau.
Salah satu kerusakan lahan ini terlihat di beberapa area persawahan di Desa Karanganom dan Pagowan, Kecamatan Pasrujambe.
- Keras! Cawapres Muhaimin Iskandar Sindir Beras Bansos Berstiker 02: Tak Punya Harga Diri
- Harga Beras Mahal dan Langka, Dirut Bulog: Berasnya Ada di Rumah Warga
- Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
- Harga Beras Makin Mahal, Kesejahteraan Petani Ikut Naik?
- Usai Menjelaskan Mengenai Masalah Bansos ini, Risma Lantas Meminta Maaf
- Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot, Ini Hasil Sementara Pemeriksaan Internal
Puluhan hektar tanaman padi mengering hingga berwarna kuning akibat diserang hama wereng dan tikus. Hal ini terjadi lantaran kondisi tanah yang kurang baik karena kekurangan air akibat cuaca ekstrem.
Abdul Aziz, salah seorang petani di Desa Pagowan mengaku serangan hama tersebut telah terjadi dalam satu pekan terakhir. Sehingga keadaan ini membuat dirinya terancam gagal panen untuk kedua kalinya.
![Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/23/1708675284090-7jvga.jpeg)
"Hama wereng dan tikus paling banyak, Sudah 2 kali gagal panen, pertama wereng lalu tikus nyerang juga. Ini habis (padinya) sudah tidak bisa menikmati panen," kata Abdul Aziz saat ditemui pada Jum’at (23/2).
Sementara itu, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang Ishak Subagyo menyampaikan, data yang dihimpun hingga kini sudah hampir 450 hektar sawah di 21 Kecamatan terserang hama wereng dan tikus.
“Kebanyakan diserang hama tikus dan wereng. Data yang masuk ke kami hampir 450 hektar dari 21 Kecamatan. Perubahan musim ini sangat dirasakan petani,” katanya.
Di sisi lain, saat ini harga gabah yang sedang tinggi mencapai Rp8000 per kilogram membuat para petani tidak bisa menikmati hasil lantaran panen menyusut hampir separuh dari biasanya.
![Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/23/1708675315887-mh8c9.jpeg)
![Kala Harga Beras Naik, 450 Hektare Sawah di Lumajang Terancam Gagal Panen](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/23/1708675333368-i6y4v.jpeg)
“Harga gabah sebenarnya tidak terpicu justru sekarang ini sedang bagus, tapi petani tidak bisa menikmati harga yang lagi bagus tersebut. Biasanya 6,5 ton sekarang hanya bisa 4 ton,” ujar Ishak.
Kondisi tersebut sudah masuk kategori darurat pangan. Maka dari itu, Ishak mengajak para petani untuk memperhatikan kondisi lahan mereka dengan mengubah pola perawatan lahan pertanian.
“Kami mendesak pemerintah ini sudah darurat. Kita harus mengalihkan pola untuk ajak petani menyehatkan polanya, sementara pupuk itu hanya bahan makanan saja. Kalau makanannya bagus tapi tanah tidak bagus berapa ton pun pupuk yang masuk tidak akan terurai dan akan tetap membuat tingkat keasaman tanah seperti ini,” terangnya.