Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet

Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet

Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet

Bentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini. (Foto: instagram@pmmpaciran)

Jumbrek merupakan makanan unik yang bentuknya mirip seperti terompet. Bentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini. Meskipun namanya terdengar aneh, rasa makanan khas satu ini sangat lezat dan wajib dicoba saat Anda mengunjungi Lamongan. Makanan yang satu ini memiliki tekstur kenyal, dan rasa yang manis nan gurih. Jumbrek cocok dijadikan oleh-oleh saat Anda berkunjung ke Lamongan. Harganya yang tidak terlalu mahal membuat banyak orang tertarik dan memburu makanan ini. Jumbrek ternyata juga memiliki sejarah dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

Sejarah Singkat Jumbrek

Sejarah Singkat Jumbrek

Keberadaan makanan ini dilatarbelakangi karena banyaknya perkebunan pohon siwalan atau biasa disebut dengan lontar di wilayah tersebut. Daun siwalan ini menjadi bungkus kue jumbrek sehingga membuatnya memiliki ciri tersendiri. (Foto:Freepik)

Sejarah Jumbrek cukup menarik karena berkaitan dengan tradisi keagamaan.
Jumbrek berkaitan dengan proses penyebaran agama Islam oleh para wali.

© 2023 merdeka.com

Proses pembuatan Jumbrek

Proses pembuatan Jumbrek

Proses Pembuatan Jumbrek

1. Masukkan tepung beras lalu diaduk dengan santan, proses untuk mengaduk ini memakan waktu sekitar 25 menit. Pada waktu yang bersamaan, sirup gula siwalan direbus dengan air di dalam tungku. Proses paling lama dalam pembuatan jumbrek ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam sampai sirup mendidih. Sirup yang digunakan dari gula merah siwalan. 2. Setelah sirup mendidih, tuangkan ke adonan tepung beras dan santan yang sudah dicampur. Kemudian tambahkan sedikit tepung tapioka untuk menambah tekstur kenyal. Semua adonan diaduk sampai merata, kemudian tuangkan ke dalam daun siwalan/lontar yang sudah dibentuk kerucut mirip dengan terompet.

3. Langkah selanjutnya yaitu masukkan adonan yang sudah berbentuk terompet ke dalam dandang untuk mengukus. Kemudian tunggu sampai 30 menit. Dalam pengukusan, dandang harus dibuka tutupnya agar adonan tersebut tidak menggelembung karena adanya uap air. Setelah itu jumbrek siap untuk disajikan dan disantap. (Foto: Instagram@pmmpaciran)

Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet

Keunikan Jumbrek

Setiap kuliner mempunyai keunikan, misalnya dari segi rasa yang dihasilkan maupun bentuk unik dari makanan tersebut. Ternyata jumbrek menghasilkan keunikan dari segi bentuknya. Bentuk unik mirip dengan terompet membuat orang-orang tertarik. Selain itu, cara mencicipi makanan ini juga unik.

(Foto: instagram@pmmpaciran)

Keunikan Jumbrek
Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet

Biasanya masyarakat memakan kue jumbrek dengan mendorong ujung bawah dari daun siwalan, lalu akan terdorong keluar dari atas, sehingga bisa langsung dinikmati. Ada juga cara lain yaitu dengan membuka bulatan dari ujung atas daun siwalan yang membungkus dari atas ke bawah.(Foto:Instagram@lamongantourism)

Mencicipi Jumbrek, Makanan Khas Lamongan yang Bentuknya Mirip Terompet

Kue Jumbrek dengan mudah didapatkan di sekitar Pantai Utara daerah Paciran dan di sepanjang Jalan Raya Daendels yang berada di barat desa. Banyak warung kecil yang menjual kue tersebut. Harganya sangat murah, hanya Rp2.000 per bijinya, tetapi masyarakat bisa membeli satu porsi dengan harga Rp20.000. (Foto: Image Bank)

Mencicipi Kreco Makanan Khas Kota Kediri, Cukup Diseruput untuk Menikmatinya
Mencicipi Kreco Makanan Khas Kota Kediri, Cukup Diseruput untuk Menikmatinya

Kuliner yang satu ini dapat dengan mudah ditemui di warung-warung sekitar dan tak sedikit warga setempat yang mampu untuk mengolahnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Pecak Patin, Kuliner Purbalingga dengan Kuah Rempah yang Lezat
Mencicipi Pecak Patin, Kuliner Purbalingga dengan Kuah Rempah yang Lezat

Satu porsi makanan ini harganya cuma Rp15-17 ribu.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Mipan yang Langka di Jakarta, Ada Campuran Gula Merah dan Bawang Putih
Mencicipi Kue Mipan yang Langka di Jakarta, Ada Campuran Gula Merah dan Bawang Putih

Kue Mipan cocok disantap sebagai makanan penutup karena teksturnya yang kenyal, dengan rasa gurih dan manis yang lezat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mencicipi Kue Saren, Makanan Tradisional Khas Jambi yang Terbuat dari Kayu Jeruk Purut
Mencicipi Kue Saren, Makanan Tradisional Khas Jambi yang Terbuat dari Kayu Jeruk Purut

Kue Saren, makanan tradisional yang langka khas Jambi yang menggunakan pewarna alami dari abu kayu jeruk purut.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sego Penek, Opor Ayam Khas Purworejo dengan Campuran Nangka
Mengenal Sego Penek, Opor Ayam Khas Purworejo dengan Campuran Nangka

Sego Penek banyak diburu masyarakat luar Purworejo karena ingin mencicipi makanan unik tersebut.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kenyalnya Burgo, Kudapan Lezat Khas Palembang yang Terbuat dari Tepung Beras
Mencicipi Kenyalnya Burgo, Kudapan Lezat Khas Palembang yang Terbuat dari Tepung Beras

Selain Pempek, Palembang memiliki kuliner khas lainnya yang tak kalah lezat.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka, Ternyata Makanan Ini Bisa Sebabkan Kentut Jadi Bau Busuk
Tak Disangka, Ternyata Makanan Ini Bisa Sebabkan Kentut Jadi Bau Busuk

Deretan makanan ini bikin kentut jadi bau. Apa saja makanan yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Mencicipi Rumbah, Pecel Unik Khas Pantura Jawa Barat yang Tak Pakai Bumbu Kacang
Mencicipi Rumbah, Pecel Unik Khas Pantura Jawa Barat yang Tak Pakai Bumbu Kacang

Rumbah tidak memakai bumbu kacang di sajiannya. Ini berbeda dari menu pecel khas Kediri atau Madiun yang banyak memakai kuah kacang dengan rasa yang pedas

Baca Selengkapnya
Mencicipi Batra, Makanan Ekstrem Khas Masyarakat Mentawai
Mencicipi Batra, Makanan Ekstrem Khas Masyarakat Mentawai

Hingga saat ini, keberadaan makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari.

Baca Selengkapnya