
Kisah Bandara Salatiga yang Kini Tinggal Kenangan, Dulu Jadi Salah Satu Area Tersibuk
Dulu jadi area tersibuk, bandara di Salatiga ini hanya tinggal kenangan.
Dulu jadi area tersibuk, bandara di Salatiga ini hanya tinggal kenangan.
Di Jawa Tengah kita mengenal adanya Bandara Adi Soemarmo Solo dan Jenderal Ahmad Yani di Semarang. Keduanya merupakan terminal penerbangan untuk skala lokal maupun internaisonal.
Namun tak banyak yang tahu jika di Kota Salatiga dahulu pernah turut memiliki bandara bernama Ngebul.
Di masanya, bandar udara Ngebul menjadi tempat berhentinya sejumlah pesawat. Lokasi ini kemudian menjadi jadi salah satu area yang sibuk di Salatiga.
Kini bandar udara tersebut sudah hilang tak berbekas dan hanya menjadi kenangan bagi masyarakat yang pernah merasakan kejayaannya.
Berikut kisah bandara Ngebul.
Walaupun pernah berdiri sebuah bandara, namun jangan membayangkan kondisinya yang megah, dengan landasan luas dan panjang.
Seperti diurai dalam buku Salatiga Sketsa Kota Lama, Sabtu (30/9), bandara Ngebul hanyalah sebuah lapangan terbang yang berlokasi di kompleks militer Ngebul.
'
“Pesawat-pesawat tak hanya lewat di atas langit Salatiga, tapi juga mendarat di sana. Hal ini dimungkinkan karena dulunya Salatiga mempunya landasan yang berlokasi di kompleks militer Ngebu,” kata penulis buku Salatiga Sketsa Kota Lama, Edy Supangkat.
Tak banyak data yang menyebutkan jenis pesawat apa saja yang pernah mendarat di bandara Ngebul.
Namun dalam laman sikano.salatiga.go.id yang dikutip Merdeka, pesawat seperti Cocor Merah, Polisionil, pesawat pengintai sampai pesawat pos pernah mendarat di bandara Ngebul.
Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.
“Tapi jangan membayangkan landasan pesawat keadaannya seperti bandara umumnya, karena sangat sederhana. Prinsipnya asal pesawat bisa terbang dan mendarat di Kota Salatiga,” lanjut Edy Supangkat.
Adanya bandara Ngebul membuat langit Kota Salatiga jadi ramai lalu lalang berbagai jenis pesawat.
Suasana kota pinggir Rawa Pening yang tenang itu kerap riuh saat burung besi berterbangan di sana.
Sayangnya, sejumlah pesawat penyerang asal Belanda pernah mendarat di sana untuk mengepung kota tersebut.
Setelah perang berakhir, lalu lintas pesawat berangsur-angsur hilang. Ini karena aktivitas perlawanan maupun penjajahan melalui udara sudah berakhir.
Sayangnya jejak bandara Ngebul sudah tidak tersisa. Di masa sekarang, sudah jarang adanya pesawat yang melintas di langit Kota Salatiga.
Kalaupun ada hanya untuk kunjungan kenegaraan yang dilakukan pemerintah pusat di wilayah Kota Salatiga.
Walau Salatiga hanya punya bandara sederhana sekelas lapangan terbang, namun di sana lahir sosok penerbang handal yakni Adisutjipto.
“Landasan pesawat terbang Salatiga dulu pernah ada, sekarang hilang dan tinggal kenangan,” kata Edy Supangkat
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad yang diduga perempuan tersebut terbungkus karung glangsing ditemukan tepat di sisi selatan arca Totok Kerot, di bawah tanaman rumput gajah.
Baca SelengkapnyaMunculnya keringat di ketiak bisa diatasi agar tak semakin parah.
Baca SelengkapnyaDalam orasinya Anies bangga dengan panjangnya warga yang hadir. Ia bahkan tak menyangka mendapat sambutan sebegitu meriahnya.
Baca SelengkapnyaSetelah tujuh hari, tanah kuburan sudah bisa digunakan kembali untuk berladang.
Baca SelengkapnyaKawah Gunung Kerinci di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat dikabarkan mengalami keretakan. Para pendaki kembali diingatkan untuk lebih berhati-hati.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca SelengkapnyaPara leluhur Baduy di masa silam mengelabui Belanda dengan mengatakan bahwa di kampung tersebut hanya ada sedikit penduduk.
Baca Selengkapnya