Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh
Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Hujan deras yang turun di Kabupaten Serang, Banten menyebabkan proyek perluasan pabrik semen di Desa Majasari, Kecamatan Jawilan mengalami longsor. Kejadian ini membuat sejumlah rumah warga terkena dampaknya. Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut. Mereka memprotes aktivitas proyek, karena merasa rumahnya rusak akibat proyek tersebut. Bahkan seorang di antaranya harus mengungsi lantaran bagian dapur rumahnya ambruk. Ini disebut karena dampak dari longsoran dan pergeseran tanah. Warga tersebut lantas meminta perusahaan melakukan ganti rugi. Berikut selengkapnya:
Sekelompok emak-emak itu datang beramai-ramai ke pabrik. Mereka melakukan protes, dan meminta perusahaan bertanggung jawab akibat rusaknya rumah mereka. Untuk mencegah keributan, polisi kemudian mendatangi lokasi dan berupaya melakukan mediasi antar kedua belah pihak. Menurut warga, mereka merasa dirugikan karena rumahnya tidak bisa ditempati karena longsoran dari proyek perluasan pabrik itu.
Salah seorang warga Jawilan, Sri mengaku terkejut karena rumahnya ambruk. Kediamannya itu berlokasi tak jauh dari proyek perluasan pabrik. Foto: Youtube Liputan6
Sri merasa robohnya dapur milik dia karena aktivitas proyek pabrik semen mortar itu. Dia tidak terima karena terdampak proyek. “Dengan adanya garapan proyek di sini, ini dapur saya jadi ambruk. Ini semalam kan ada hujan gede, jam 3 malam ini ambruk,” katanya.
Sri mengatakan jika dampak dari kejadian itu membuat dirinya sudah tidak bisa menempati tempat tinggalnya. Dirinya lebih memilih mengungsi, karena takut akan kejadian tersebut. Dirinya merasa tidak tenang untuk menempati kembali kediamannya, karena kondisinya yang rusak. “Saya jujur sama keluarga sudah ngungsi. Intinya ini rumah sudah nggak diisi sama keluarga saya, karena pikiran dan hati saya sudah was-was,” katanya lagi.
Sri meminta pihak perusahaan mengganti kerusakan rumahnya. Ia meyakini jika pergerakan tanah dan longsoran tersebut terjadi karena adanya aktivitas pabrik. Protes yang dilakukan dirinya bersama warga lain karena aspirasinya merasa tidak ditanggapi. Bahkan rumahnya ambruk disebut karena bencana alam. “Jadi saya pingin meminta pertanggungjawaban sama yang punya proyek, karena kenapa nggak ditanggapi. Kenapa bilangnya dia ini karena bencana alam, gempa bumi,” katanya lagi.
Setelah adanya mediasi yang dibantu kepolisian, pihak perusahaan mengaku akan siap bertanggung jawab. Informasi ini dipertegas oleh perwakilan perusahaan, Boni yang menyebut jika pabrik akan melakukan ganti rugi.
“Ya pasti lah memperbaiki, pihak perusahaan akan bertanggung jawab,” katanya singkat. Warga berharap agar perusahaan bisa segera memenuhi janjinya, jika tidak sekelompok ibu-ibu di sana mengancam akan kembali mendatangi proyek.
Mereka adalah suku Long Peleban dan suku Long Lejuh.
Baca SelengkapnyaPemkab Bogor mengaku hanya bertugas mendata. Sementara pengalihan warga terdampak ataupun lokasi dan jalan yang terimbas itu kewenangannya Pemprov Jabar.
Baca SelengkapnyaKPK telah menetapkan 10 tersangka terkait kasus ini
Baca SelengkapnyaRumah tersebut paling terakhir diratakan karena sebelumnya masih berada di tengah tol dan belum dibongkar terkendala pembebasan lahan.
Baca SelengkapnyaHampir semua proyek itu menggunakan anggaran pemerintah pusat, hibah asing, BUMN, dan swasta.
Baca SelengkapnyaPercobaan perkosaan itu terjadi saat korban terlelap ketika menidurkan anaknya yang sedang sakit.
Baca SelengkapnyaKejagung menangkap pria yang mengaku sebagai jaksa berinisial IY.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca SelengkapnyaImbasnya sejumlah peralatan yang digunakan untuk kegiatan syuting hilang digondol maling.
Baca Selengkapnya