Ilmuwan Jelaskan Perbedaan Homo Sapiens dengan Neanderthal, Siapa yang Paling Mirip Manusia Modern?
Homo sapiens dan Neanderthal adalah kerabat dekat manusia modern.
sainsHomo sapiens dan Neanderthal adalah kerabat dekat manusia modern.
Ilmuwan Jelaskan Perbedaan Homo Sapiens dengan Neanderthal, Siapa yang Paling Mirip Manusia Modern?
Neanderthal adalah kerabat terdekat manusia modern yang punah sekitar 40.000 tahun lalu. Meskipun banyak kemiripan, terdapat beberapa perbedaan signifikan antara Neanderthal dan Homo sapiens.
Jika Anda bepergian dengan kereta bawah tanah di New York dan bertemu dengan Neanderthal, Anda mungkin akan langsung mengenalinya, kata Shara Bailey, seorang profesor antropologi biologi di Universitas New York, kepada Live Science. Neanderthal mudah dikenali karena ciri wajah mereka yang khas.
Dilihat dari fitur wajah, Neanderthal memiliki dahi miring dengan alis besar dan melengkung, hidung lebih lebar dan menonjol, tengkorak lebih memanjang, dagu lebih kecil, serta gigi depan lebih besar dibandingkan dengan manusia modern. Demikian dijelaskan Chris Stringer, pemimpin penelitian evolusi manusia di Natural History Museum di London, kepada Live Science.
“Tengkorak kita cenderung tinggi dan bulat, bentuk tempurung otaknya bulat, sedangkan tengkorak Neanderthal, seperti kebanyakan manusia purba lainnya, panjang dan rendah,” kata Stringer.
- Kapan Pertama Kali Homo Sapiens Muncul Jadi Perdebatan, Begini Analisis Ahli Soal Asal Usul Manusia Modern
- Nenek Moyang Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Begini Cara Mereka Bertahan
- Benarkah Neanderthal Adalah Leluhur Kita? Ketahui Perbedaannya dengan Homo Sapiens
- Evolusi Manusia Masih Kalah Cepat dengan Perubahan Budaya Modern, Dampaknya Ini yang Terjadi
- VIDEO: Tangis Ibu Casis Korban Begal, Minta Anaknya Ingat Salat & Jangan Jadi Polisi Arogan
- Melestrikan Lagu Daerah Saat Indonesia Digempur KPop
Tengkorak Neanderthal lebih panjang dan rendah dengan proyeksi di tulang oksipital di bagian belakang, serta fosa suprailiaka di tengah tulang oksipital yang fungsinya belum diketahui.
Tulang telinga mereka juga berbeda bentuk dari Homo sapiens.
Neanderthal berjalan tegak dengan dua kaki dan memiliki kerangka yang sangat mirip dengan manusia modern. Tinggi mereka berkisar antara 150 hingga 170 cm, sedikit lebih pendek dari orang Eropa pasca Perang Dunia II, tetapi sebanding dengan orang Eropa 20.000 tahun lalu.
Mereka berotot, berbahu lebar, dan berdada besar dengan pinggul yang lebar. Kapasitas paru-paru Neanderthal 20 persen lebih besar dibandingkan manusia modern. Anggota tubuh mereka juga memiliki proporsi yang berbeda, dengan segmen bawah lengan dan kaki lebih pendek, yang merupakan adaptasi terhadap iklim dingin.
Seperti semua manusia purba, kehidupan Neanderthal akan sangat sulit, sehingga membantu membentuk penampilan mereka.
“Mereka hidup di luar daratan, mereka harus banyak bergerak dan menggunakan banyak kekuatan otot,” kata Stringer.
Dia menambahkan, kerangka mereka, yang dibangun agar kuat dan tahan lama, membantu mereka bertahan dalam gaya hidup yang menuntut fisik.
Homo sapiens juga menghadapi tantangan-tantangan ini, namun memiliki kerangka yang lebih ringan, mungkin sebagian karena mereka membuat peralatan dan memiliki adaptasi budaya, seperti perdagangan jarak jauh, yang membuat kehidupan fisik mereka sedikit lebih mudah.
“Jelas, semakin kompleks teknologi Anda, semakin besar beban yang dapat ditanggung dalam aktivitas sehari-hari Anda,” kata Stringer.
Neanderthal memakan daging dan makanan nabati seperti biji keras dan kacang-kacangan. Mereka yang tinggal di daerah beriklim dingin lebih bergantung pada daging. Neanderthal berburu binatang besar dan sedang menggunakan teknik perburuan penyergapan, yaitu bersembunyi sebelum melompat dan menusuk binatang dengan tombak. Mereka mungkin memakai pakaian sederhana seperti kulit binatang di bahu atau pinggang.
Meskipun sering dikatakan bahwa Homo sapiens melakukan hal-hal yang berbeda dari Neanderthal, pada awalnya Homo sapiens berperilaku sangat mirip dengan Neanderthal.
Perbedaan signifikan muncul sekitar 50.000 tahun lalu dengan adanya "ledakan" budaya pada Homo sapiens. Selain itu, tidak semua Neanderthal memiliki kapasitas atau melakukan hal-hal tertentu, mengingat lama hidup dan luasnya wilayah yang mereka huni.