Alat Bedah Berusia 1.000 Tahun Ditemukan dalam Makam Kuno, Pemiliknya Dikubur dengan Posisi Bersila
Tim ahli arkeologi menemukan seperangkat alat bedah dalam bungkusan di sebuah makam budaya Sican di Lambayeque, Peru. Makam tersebut berasal dari periode Sican Tengah sekitar 900-150 M, berada di situs arkeologi Huaca Las Ventanas.
Sumber: Arkeonews
Alat bedah ini milik seseorang yang dikubur dalam makam tersebut, diyakini berprofesi sebagai ahli bedah pada masanya. Ahli bedah dikubur dengan berbagai alat bedah seperti pisau dan jarum. Dia dimakamkan dengan posisi bunga teratai, duduk bersila.
Foto: Arkeonews
Artefak kuno milik ahli bedah tersebut ditemukan pada sebuah kuil persembahyangan di utara, seperti yang dilaporkan para peneliti. Peralatan bedah tersebut telah menjadi perhatian khusus para arkeolog karena memiliki bentuk yang unik, merupakan paduan dari bahan perunggu dengan kandungan arsenik yang tinggi.
Foto: AFP
Alat bedah ini memiliki bentuk yang besar, berisi satu set lengkap penusuk, jarum, dan pisau dengan berbagai ukuran dan konfigurasi. Total sekitar 50 pisau yang ditemukan, beberapa dengan satu ujung tajam. Namun, terdapat beberapa alat memiliki gagang berbahan kayu.
Sumber: Arkeonews
Pisau untuk upacara persembahan dengan bilah berbentuk logam ditemukan juga pada lokasi ini. Didekatnya terdapat papan logam dengan simbol yang berhubungan dengan alat bedah.
Foto: AFP/SICAN NATIONAL MUSEUM
berita untuk kamu.
Di sebelah papan terdapat dua tulang bagian depan milik seorang remaja dan dewasa. Pada tulang tersebut terdapat tanda potongan dengan teknik trepanasi. Hal ini menegaskan bahwa alat tersebut digunakan untuk pembedahan.
Sumber: Arkeonews
Selain itu, makam tersebut juga berisikan topeng emas dengan mata berbulu, pelindung dada perunggu besar, dan benda-benda lain yang menunjukan status tokoh kuno yang dimakamkan pada lokasi tersebut.
“Karakter tersebut adalah spesialis trepanasi tengkorak dan instrumen bedahnya berorientasi pada segala hal yang berhubungan dengan bedah tengkorak manusia,” kata arkeolog Carlos Elera, direktur Museum Nasional Sicán.
Para arkeolog menekankan bahwa temuan tersebut memiliki kemiripan dengan perilaku budaya Pracas, di pantai selatan Peru dari 700 SM dan 200 SM, yang terkenal dengan trepanasinya. Namun alat-alat tersebut dibuat dari bahan yang berbeda. Bilah set Pracas dibuat dari obsidian vulkanik yang diasah.
Sepotong kulit pohon dari pohon tidak dikenal juga ditemukan pada makam, hal ini mungkin telah digunakan untuk tujuan pengobatan sebagai infus analgesik atau anti-inflamasi, sama seperti kulit pohon willow putih yang pada dasarnya dibuat menjadi aspirin.
“Kami membandingkan instrumen ahli bedah modern dengan objek-objek ini, untuk melihat kesamaan apa yang dimilikinya,” kata Elera.
- Hari Ariyanti
Sejumlah artefak atau benda pemakaman juga ditemukan.
Baca SelengkapnyaTemuan ini juga membantah keyakinan awal bahwa masyarakat Zaman Batu hidup nomaden.
Baca SelengkapnyaPenemuan makam berusia 4.400 tahun lalu di Mesir menjadi peristiwa sangat penting dalam dunia arkeologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di situs dari Zaman Batu ini diperkirakan ada 200 kuburan.
Baca SelengkapnyaSidik jari itu ditemukan di sebuah bejana tanah liat kuno di Orkney, Skotlandia.
Baca SelengkapnyaPerhiasan yang dikubur bersama jasad seseorang memiliki fungsi khusus.
Baca SelengkapnyaTimah di dalam kapal karam ini digunakan dalam kehidupan komersial sekitar 3.600 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPedang kuno ini ditemukan seorang pendeteksi logam.
Baca SelengkapnyaPeran Dewa Jagung sangat penting bagi bangsa Maya. Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya