Terungkap! Paula Verhoeven Akui Tak Punya Akses Finansial Termasuk Honor Sebagai Model, Semua Diatur dan Diawasi Baim Wong
Tim pengacara Paula Verhoeven menyatakan selama pernikahannya dengan Baim Wong, klien mereka tidak diberikan akses terhadap keuangan keluarga.

Paula Verhoeven mengaku selama menjalani kehidupan rumah tangga dengan Baim Wong, tidak memiliki akses terhadap pengelolaan keuangan keluarga. Pernyataan ini disampaikan saat tim kuasa hukum Paula Verhoeven saat mendampingi kliennya untuk melapor ke Komnas Perempuan, Rabu, (30/4).
Menurut tim pengacara, kondisi ini merupakan salah satu bentuk kekerasan ekonomi yang dialami Paula selama pernikahannya. Mereka menegaskan situasi ini berdampak signifikan terhadap posisi dan kemandirian Paula dalam rumah tangga.
"Ya, kekerasan ekonomi itu seperti tidak diberikan akses terhadap pengelolaan keuangan rumah tangga oleh suami," ungkap Siti Aminah, salah satu anggota tim hukum Paula.
Paula Tak Tahu Penghasilan Baim Wong

Pernyataan ini mencerminkan peran Paula sebagai istri, yang seharusnya memiliki hak dan posisi yang setara dalam aspek sosial dan ekonomi. Namun, kuasa hukum menyatakan bahwa hal tersebut tidak terwujud dalam pernikahan mereka.
"Ya, Ibu Paula tidak tahu berapa penghasilan suami, tidak tahu pengeluaran, dan tidak diberikan ruang untuk menentukan keputusan ekonomi keluarga," lanjut Siti.
Penghasilan Paula Masuk ke Rekening Orang Lain

Kuasa hukum mengungkapkan meskipun Paula terlibat dalam industri hiburan, ia tidak sepenuhnya mengelola penghasilannya sendiri. Ini menunjukkan adanya pengaruh yang besar dari Baim Wong dalam hal keuangan rumah tangga mereka.
"Ya, bahkan penghasilan dari pekerjaan Ibu Paula juga masuk ke rekening yang bukan atas nama beliau sendiri," ungkap Alvon Kurnia Palma.
Akses Keuangan Dibatasi dan Diawasi Ketat

Kuasa hukum Paula mengungkapkan situasi ini semakin melemahkan posisi klien mereka, terutama dalam menghadapi proses perceraian yang sedang berlangsung. Mereka menilai sangat penting untuk mengungkapkan fakta ini kepada publik.
“Ya, agar publik tahu bahwa kekerasan dalam rumah tangga tidak selalu harus terlihat secara fisik, tapi bisa juga dalam bentuk kontrol dan pengekangan ekonomi,” tegas Alvon kuasa hukum Paula yang lain.
Tim hukum mengungkapkan situasi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan baru saat ini diungkapkan karena Paula merasa sudah saatnya untuk berbicara. Mereka berharap agar Komnas Perempuan dapat memberikan perlindungan serta penguatan hukum terkait laporan yang diajukan.
"Ya, beliau tidak ingin perempuan lain mengalami hal serupa, apalagi harus diam hanya karena malu atau takut," ujar Ainul Yaqin.