Indonesia Ternyata Pernah Impor Senjata dari Israel, Ada Senapan dan Meriam
Pada 2020 misalnya, Indonesia melakukan impor senjata dari Israel senilai USD1,32 juta atau setara Rp18,61 miliar.
Pada 2020 misalnya, Indonesia melakukan impor senjata dari Israel senilai USD1,32 juta atau setara Rp18,61 miliar.
Perang antara Israel dan Hamas Palestina kembali pecah. Banyak masyarakat dunia mengecam peperangan ini. Banyak cara dilakukan masyarakat agar serang ini bisa berhenti. Salah satunya yaitu gerakan untuk memboikot produk-produk buatan Israel terus meluas di berbagai negara.
Penolakan terhadap produk tersebut tak lepas dari invasi yang dilakukan Israel terhadap kelompok Hamas di pihak Palestina.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia melakukan impor barang dari Israel. Pada 2020 misalnya, Indonesia melakukan impor senjata dari Israel senilai USD1,32 juta atau setara Rp18,61 miliar.
Adapun secara volume, total impor senjata dari Israel mencapai 2.674 kilogram (kg) atau 2,67 ton.
Jika dibedah, impor senjata dari Israel meliputi tiga kode Harmonized System (HS). Pertama, kode HS 93011000, yakni senjata artileri, meliputi senapan, mortir, dan meriam howitzer. Nilai impornya mencapai USD 1,28 juta atau mayoritas dari total impor senjata dari Israel.
Kedua, kode HS 93051000 yakni suku cadang dan aksesori revolver serta pistol. Nilainya mencapai USD 3.756. Ketiga, kode HS 93059999 yakni suku cadang dan aksesori revolver serta pistol heading 9302 dari kulit atau tekstil lainnya. Nilainya, mencapai USD 41.091.
Di mana impor senjata dari Israel paling banyak masuk pada Oktober 2020 yakni USD 1,28 juta. Pada bulan tersebut Indonesia mendatangkan senjata dengan kode HS 93011000, yakni senjata artileri, meliputi senapan, mortir, dan meriam howitzer dan kode HS 93059999 yakni suku cadang dan aksesori revolver serta pistol heading 9302 dari kulit/tekstil lainnya.
Selain senjata, Indonesia juga tercatat melakukan impor barang kelompok Pengolah Data Otomatis Peralatan dan suku cadang berat 2,2 ton dengan nilai mencapai USD 39 juta, Peralatan Telekomunikasi 2,6 ton mencapai USD 3,9 juta, Alat untuk digunakan di tangan atau mesin 25 ton nilai USD 3,7 juta, serta Mesin Jilid Buku Percetakan dan suku cadangnya 43 ton dan nilai USD 1,4 juta.
Impor dari Israel terjadi dari tahun ke tahun. Pada 2020, nilai impor barang dari Israel mencapai USD 56,5 juta. Kemudian tahun 2021 senilai USD 26,5 juta.
Baca SelengkapnyaDari data yang dipaparkan, senjata Israel yang masuk ke Indoesia terjadi pada Oktober 2020 dengan total USD 1,28 juta.
Baca SelengkapnyaGerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (DBS) kembali menyuarakan pemboikotan produk asal Israel dengan memberhentikan penjualan.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara Eropa menjadi pemasok senjata Israel. Mulai kapal selam hingga jet tempur ringan.
Baca SelengkapnyaMeski tak ada hubungan diplomatik, Indonesia tetap memiliki transaksi perdagangan dengan Israel.
Baca SelengkapnyaSejumlah produk Israel yang diboikot rupanya sebagian besar sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya35 persen impor minyak Indonesia disebutnya berasal dari Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor pakan babi ke Israel mencapai USD5,4 juta, naik ini 103 persen di tahun 2020 menjadi USD11 juta.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2016, ekspor Indonesia ke Israel mencapai USD 103,1. Jumlahnya naik menjadi USD 125,9 juta pada 2017.
Baca Selengkapnya