Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
"Indonesia memproduksi emisi lebih rendah. Indonesia dekat dengan India dan juga Brasil," kata Sri Mulyani.
"Indonesia memproduksi emisi lebih rendah. Indonesia dekat dengan India dan juga Brasil," kata Sri Mulyani.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, bahwa produksi emisi karbondioksida (CO2) Indonesia tidak berbeda jauh dibandingkan India. Bahkan, lebih rendah dibandingkan negara-negara anggota G20 lainnya.
"Indonesia memproduksi emisi lebih rendah. Indonesia dekat dengan India dan juga Brasil," kata Sri Mulyani dalam acara PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) Anniversary Dialogue di St Regis Hotel, Jakarta Selatan, Senin (29/1).
Sri Mulyani mencatat, produksi emisi karbon per kapita Indonesia masih di bawah 3 ton per tahun. Menurutnya, angka ini masih lebih rendah dibandingkan negara anggota G20 lainnya.
"Indonesia berada di bawah 3 ton emisi CO2, dan itu terendah jika dilihat di antara negara G20," bebernya.
Meski begitu, Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dia menyebut, situasi ini harus segera dicarikan solusinya untuk menekan angka kenaikan suhu bumi.
"Ini meningkat cukup signifikan, tapi jika anda bandingkan dengan negara lain itu masih berada di antara yang terendah, tidak berarti kita bisa mengeluarkan polusi lebih tinggi, tapi Indonesia memproduksi emisi lebih rendah," ungkapnya.
Pemerintah sendiri telah mengantongi sejumlah cara untuk menekan produksi emisi karbon.
Antara lain mendorong pembangunan infrastruktur secara berkelanjutan melalui keterlibatan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).
"IFF itu dicreate (dibuat) waktu itu sebagai salah satu upaya untuk menciptakan financing (pembiayaan) infrastruktur secara sustainable (berkelanjutan), dengan prinsip-prinsip, yaitu penerapan ESG secara konsisten. Kita memahami bahwa membangun infrastruktur dengan prinsip yang baik dan sustainabilty."
Dalam bahan paparannya, India menempati daftar terendah negara anggota G20 dengan produksi emisi karbon sebesar 2 persen.
Di susul, Brasil 2,2 dan Indonesia diperingkat ketiga terendah dengan produksi emisi 2,6.
Adapun, negara anggota G20 dengan produksi emisi tertinggi ialah Kanada sebesar 18,7.
Disusul Australia mencapai 17 dan diperingkat ketiga Saudi Arabia sebesar 16,5.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca Selengkapnya"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSaat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerdagangan karbon PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPIS terus meningkatkan upaya dekarbonisasi dalam menjalankan operasional bisnis.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca Selengkapnya