Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang
Bandara Paling Sibuk di ASEAN Ternyata Ada di Indonesia
Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menempati peringkat pertama di Asia Tenggara (ASEAN) dan ketiga di Asia Pasifik sebagai bandara tersibuk versi Airport Council International (ACI).
Pada Rabu (19/7), ACI resmi merilis daftar bandara tersibuk di dunia sepanjang 2022. Total, ada sebanyak 2.600 bandara di daftar tersebut.
Direktur Utama Angkasa Pura II , Muhammad Awaluddin mengatakan, keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat atas dalam daftar tersibuk di Asia Tenggara dan Asia Pasifik merupakan hasil dari kerja keras seluruh stakeholder.
"Tahun lalu sektor penerbangan menghadapi tantangan pandemi, namun sudah memasuki periode pemulihan. Pada periode tersebut, AP II dan seluruh stakeholder terus memperkuat konektivitas penerbangan domestik dan internasional untuk berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penanganan pandemi," kata Awaluddin di Jakarta, Jumat (21/7).
ACI mencatat, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang. Adapun sepanjang 2022, jumlah pergerakan penumpang pesawat di dunia mencapai 6,6 miliar orang.
Awaluddin menyatakan bahwa seluruh stakeholder berkolaborasi erat dengan didukung penuh Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan sehingga berhasil memperkuat konektivitas penerbangan melalui reaktivitasi rute-rute yang sempat ditutup selama pandemi. Kemudian, menambah frekuensi penerbangan di rute eksisting serta pembukaan rute baru.
"Upaya bersama ini membawa Bandara Soekarno-Hatta menjadi nomor satu tersibuk di Asia Tenggara dan nomor tiga di Asia Pasifik," katanya. Direktur Operasi AP II, Wendo Asrul Rose menuturkan, keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat atas tersebut tidak lepas dari matangnya rencana operasi yang dijalankan seluruh pihak.
"Pertumbuhan penerbangan di rute domestik yang cepat pada tahun lalu berkontribusi signifikan pada aktivitas Bandara Soekarno-Hatta. AP II, maskapai, ground handling, dan stakeholder lainnya mampu menjalankan rencana operasi dengan baik sehingga kami bisa mengakomodir permintaan yang ada," kata Wendo.
Kesiapan infrastruktur dan fasilitas di sisi udara (air side) dan sisi darat (land side) juga berperan vital dalam memastikan kelancaran penerbangan.
Direktur Teknik AP II, Agus Wialdi mengatakan, perawatan infrastruktur dan fasilitas di air side maupun land side, khususnya terkait keamanan dan keselamatan selalu menjadi prioritas.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda menuturkan, operasional Bandara Soekarno-Hatta juga turut didukung infrastruktur digital seperti Airport Operation Control Center (AOCC), Airport Infrastructure Control Center (AICC), dan Land Transport Operation Center (LTOC).
"Infrastruktur digital yang ada sangat mendukung kolaborasi di antara stakeholder, khususnya di tengah pertumbuhan lalu lintas penerbangan saat periode pemulihan ini," ujar Dwi.
Pada 2023, AP II menargetkan jumlah penumpang di 20 bandara yang dikelola secara kumulatif dapat mencapai 76,65 juta orang, dengan mayoritas pergerakan penumpang ada di Bandara Soekarno-Hatta.