Anak Penjaga Kantin Ini Sukses Jadi Eksportir Beromzet Rp25 Miliar, Kisahnya Mengharukan
Dia dijuluki spesialis pencetak nasi karena kerap membantu sang ibu menyiapkan pesanan orang.
Dia dijuluki spesialis pencetak nasi karena kerap membantu sang ibu menyiapkan pesanan orang.
Melihat kesuksesannya saat ini, mungkin banyak orang berpikir bahwa Julio merupakan anak seorang pengusaha ternama. Tapi siapa sangka, Ibu Julio hanyalah seorang penjaga kantin yang kerap membuka jasa katering sejak Julio kecil.
Bahkan, dia dijuluki spesialis pencetak nasi karena kerap membantu sang ibu menyiapkan pesanan orang. Sementara itu, sang ayah hidup terpisah karena harus mencari nafkah di Cirebon.
"Ibu saya penjaga kantin dan Ayah saya kerja di Cirebon. Saya sering bantu ibu nyiapin pesanan orang, sampai dijuluki spesialis pencetak nasi," kata Julio seperti yang dikutip dari akun Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, Senin (27/11).
Meskipun begitu, ibunya terus bertekad memberikan yang terbaik bagi anaknya. Julio bahkan dimasukkan ke SMA terbaik saat itu, dan harus membayar uang sekolah yang cukup mahal.
Julio sebenarnya sempat mengenyam pendidikan tinggi di Yogyakarta. Namun, dia memutuskan untuk mengundurkan diri setelah menjalani pendidikan selama satu semester.
merdeka.com
merdeka.com
Setelah enam bulan berjualan arang, Julio mulai merasa lelah. Bahkan, dia mengaku kerap kali berhalusinasi ketika tengah mengantarkan arang ke Jakarta saking lelahnya. Julio pun mencari cara untuk meningkatkan usahanya jadi lebih baik.
merdeka.com
Akhirnya Julio mulai belajar dari satu pabrik ke pabrik yang lain. Setelah mendapatkan ilmu yang cukup, Julio mulai membuat miniaturnya.
Setelah itu, Julio mulai menyusun proposal untuk mencari investor. Salah satu targetnya saat itu adalah kerabat sang ayah, yang dulu menjadi bos ketika ayahnya bekerja.
merdeka.com
Julio mengaku tak punya pilihan. Akhirnya, dia memberanikan diri dengan segala kemungkinan yang akan dihadapi. Ternyata, Tuhan membersamai langkah Julio. Bahkan, dia berhasil melakukan kiriman pertama ke Uruguay dengan jumlah kontrak senilai USD1,4 juta atau setara dengan Rp16 Miliar.
Di usia yang masih cukup muda, Julio sudah mendapatkan keuntungan yang tak pernah dia bayangkan. Baginya, semua ini tak lepas dari pertolongan Yang Maha Kuasa.
"Tuhan kalau mau kasih berkat, Dia bisa kasih kapanpun selama kita siap," kata Julio.
Selama 10 tahun berkecimpung di dunia ekspor, keuntungan paling besar yang didapat Julio yakni ketika berhasil mengekspor 100 kontainer seharga Rp25 Miliar.
Kini, Julio tak lagi mengincar kekayaan. Belajar dari sang ibu, eksportir muda ini kini lebih mengedepankan kebahagiaan dan membantu orang lain untuk menemukan kebahagiaan.
Namun, dia mengaku sulit untuk melakukannya seorang diri. Karena itu, Julio mendirikan sebuah komunitas yang kemudian dikenal sebagai Komunitas Bisa Ekspor, yang mendidik ratusan anak muda untuk turut menjadi eksportir muda sepertinya.
Dengan cara ini, akan lebih banyak kebahagiaan keluarga lain yang bisa diselamatkan. Bagi Julio, keuntungan terbesar baginya adalah ketika ilmu yang dia miliki dapat berguna bagi orang lain.
"Bagi saya, the greatest blessing yang saya miliki adalah ketika semua hal yang saya pelajari, bisa dipelajari lagi oleh orang lain," kata Julio.
Untuk mengantarkan Julio sampai ke titik ini, tentu sudah banyak pengalaman pahit yang pernah dia rasakan. Dalam podcast Denny Sumargo itu Julio mengaku gudangnya pernah dihancurkan dan 3 kontainer arangnya dicuri oleh orang yang tak dikenal.
Akibat kejadian itu, Julio mengalami kerugian sebesar Rp1 miliar. Selain itu, dia juga sempat mendapatkan beberapa teror dari kompetitor yang sempat membuatnya merasa takut. Namun dia mengaku kini tak lagi merasa takut untuk melakukan hal baik, khususnya bagi Indonesia.
"Kalau misalnya saya kenapa-napa saat melakukan hal yang benar, apalagi untuk Indonesia, mati adalah sebuah keuntungan," tutup Julio.
Mengapa patung Mesir kuno ini ada di Skotlandia masih menjadi misteri.
Baca SelengkapnyaSetelah menikah beliau mendapatkan modal usaha dari sang mertua. Dengan modal tersebut, dia mencoba merintis usaha.
Baca SelengkapnyaMereka berharap, pemerintah membantu untuk meningkatkan kualitas lingkungan di Muara Angke.
Baca SelengkapnyaMembangun bisnis untuk sukses tidak bisa instan. Harus melewati tantangan dan waktu panjang.
Baca SelengkapnyaIstri korban dikenal sebagai orang yang jarang bersosialisasi dengan warga.
Baca SelengkapnyaβTotal karyawan gue sekarang 9 orang, dengan omset tahunan yang gue dapet sekitar Rp6 miliar," kata Ilham
Baca SelengkapnyaPerguruan tinggi negeri menjadi incaran karena biaya kuliah lebih murah. Tapi faktanya, kian hari kian mahal.
Baca SelengkapnyaOrang sukses tak hanya berasal dari pekerja kantoran dengan jabatan tinggi.
Baca SelengkapnyaAlhasil mereka ditangkap di TKP dan tak bisa mengelak lagi saat dibawa ke Mapolsek Sungai Menang.
Baca Selengkapnya