Mengapa Kue Kering Lebaran Selalu Ada di Momen Idul Fitri? Ini Sejarah hingga Makna Mendalamnya
Tahukah Anda mengapa kue kering begitu lekat dengan tradisi Lebaran dan tetap populer hingga saat ini?

Sajian kue kering menjadi pemandangan yang tak pernah absen di setiap perayaan Idul Fitri. Aroma harum dan cita rasa manisnya selalu berhasil menciptakan suasana hangat dan meriah.
Namun, tahukah Anda mengapa kue kering begitu lekat dengan tradisi Lebaran dan tetap populer hingga saat ini? Lebih dari sekadar hidangan penutup, kue kering menyimpan sejarah panjang dan makna mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Tradisi ini ternyata bukan sekadar mengikuti tren, melainkan perpaduan unik dari faktor kepraktisan, pengaruh budaya, dan simbol keramahan. Kue kering, dengan daya tahannya yang lama, menjadi solusi ideal untuk menyambut tamu yang silih berganti selama Lebaran. Lebih dari itu, kue kering juga membawa pesan silaturahmi dan kebersamaan yang begitu berharga.
Ulasan berikut ini akan mengupas tuntas sejarah, makna, dan beberapa resep kue kering Lebaran populer. Simak selengkapnya untuk memahami mengapa tradisi manis ini tetap bertahan dan dirayakan setiap tahunnya, melansir dari berbagai sumber, Minggu (23/3).
Sejarah Kue Kering Lebaran di Indonesia
Tradisi menyajikan kue kering saat Lebaran di Indonesia ternyata memiliki akar sejarah yang panjang dan menarik. Awalnya, kue kering seperti yang kita kenal sekarang belum ada di Indonesia. Namun, seiring masuknya pengaruh budaya Eropa, khususnya Belanda, pada masa kolonial, kebiasaan menyajikan kue kering mulai berkembang, terutama di kalangan elit.
Kaum pribumi mulai meniru kebiasaan orang Eropa dalam menyajikan kue kering sebagai hidangan penyambut tamu. Lambat laun, tradisi ini menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Beberapa jenis kue kering populer, seperti nastar dan kastengel, bahkan diperkenalkan oleh bangsa Belanda dan kemudian diadaptasi dengan selera lokal.
Perubahan selera masyarakat juga turut berkontribusi. Peralihan dari makanan tradisional yang lebih mudah basi ke kue kering yang lebih awet dan praktis semakin memperkuat posisi kue kering dalam tradisi Lebaran.

Makna Kue Kering Lebaran
Kue kering Lebaran bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga sarat makna. Kemanisan kue melambangkan harapan akan kehidupan yang manis dan indah di tahun yang akan datang. Sementara itu, daya tahan kue kering yang lama mencerminkan harapan agar kebahagiaan dan rezeki yang didapat selama Lebaran dapat bertahan lama.
Selain itu, menyajikan kue kering juga menjadi simbol keramahan dan penerimaan terhadap tamu yang datang berkunjung untuk bersilaturahmi. Kue kering menjadi bagian dari suasana hangat dan meriah perayaan Idul Fitri, mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan kerabat.
Dalam konteks sosial, kue kering juga pernah melambangkan status sosial tertentu. Namun, seiring waktu, kue kering menjadi lebih mudah diakses dan dinikmati oleh semua kalangan, sehingga maknanya pun menjadi lebih universal.

Resep Kue Kering Populer: Nastar
Bahan-bahan:
- 250 gram tepung terigu protein rendah
- 125 gram margarin, dilelehkan
- 1 kuning telur
- 50 gram gula halus
- 1/2 sendok teh vanili bubuk
- Selai nanas secukupnya
Cara Membuat:
- Campur tepung terigu, margarin leleh, kuning telur, gula halus, dan vanili bubuk hingga rata.
- Bentuk adonan menjadi bulatan kecil, lalu isi dengan selai nanas.
- Panggang dalam oven bersuhu 150 derajat Celcius hingga matang.
Resep Kue Kering Populer: Kastengel
Bahan-bahan:
- 250 gram tepung terigu protein sedang
- 125 gram margarin, dingin dan dipotong dadu
- 50 gram keju cheddar, parut
- 1 butir kuning telur
- Sedikit susu cair
- Garam secukupnya.
Cara Membuat:
- Campur tepung terigu dan margarin hingga bertekstur seperti pasir.
- Tambahkan keju parut, kuning telur, susu cair, dan garam.
- Uleni hingga kalis.
- Bentuk adonan menjadi stik tipis, lalu panggang hingga matang.
Resep Kue Kering Populer: Kue Semprit
Bahan-bahan:
- 200 gram margarin, dilelehkan
- 100 gram gula halus
- 1 butir telur
- 300 gram tepung terigu protein rendah
- 1/2 sendok teh vanili bubuk.
Cara Membuat:
- Kocok margarin leleh dan gula halus hingga mengembang.
- Tambahkan telur dan vanili bubuk, kocok rata.
- Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
- Bentuk adonan sesuai selera dan panggang hingga matang.
Tradisi kue kering Lebaran merupakan perpaduan unik antara aspek praktis, sejarah budaya, dan simbol keramahan. Kue-kue kering yang manis ini bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga membawa harapan dan mempererat tali silaturahmi di momen Idul Fitri.