Indahnya Kehidupan Masyarakat Hiroshima sesaat Sebelum Dibom Atom Amerika, Langsung Berubah Menjadi 'Neraka'
Berikut potret indahnya kehidupan masyarakat Hiroshima sesaat sebelum dibom atom oleh Amerika Serikat.

Kehidupan masyarakat Hiroshima pada tahun 1945 harus direnggut saat sebuah bom atom dijatuhkan dari langit oleh Amerika Serikat. Suasana yang pada awalnya damai dan tentram, tiba-tiba berubah menjadi neraka.
Mereka yang paling dekat dengan ledakan tewas seketika, tubuh mereka berubah menjadi arang hitam. Burung-burung di dekatnya terbakar di udara, dan bahan kering yang mudah terbakar seperti kertas langsung tersulut sejauh 6.400 kaki dari ground zero.
Peristiwa ini pun terus dikenang hingga kini. Bukan hanya masyarakat Jepang saja, namun juga warga dunia yang mengingat peristiwa mengerikan tersebut.
Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan indahnya kehidupan masyarakat Hiroshima sesaat sebelum dibom atom Amerika, viral di media sosial. Video yang menggunakan kecanggihan teknologi AI ini sontak mengingatkan publik tentang peristiwa Hiroshima yang melegenda.
Lantas bagaimana potret indahnya kehidupan masyarakat Hiroshima sesaat sebelum dibom atom oleh Amerika Serikat? Melansir dari akun TikTok histairy_films, Rabu (19/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Indahnya Kehidupan Masyarakat Hiroshima sesaat Sebelum Dibom Atom

Sebuah video yang memperlihatkan bagaimana kondisi kehidupan masyarakat Hiroshima sesaat sebelum dibom atom, viral di media sosial. Sebagaimana diketahui, Hiroshima dibom atom oleh Amerika Serikat pada 6 Agustus 1945.
Video ini dibuat menggunakan kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (AI). Terlihat bagaimana hangatnya suasana di Hiroshima.
Anak-anak tampak bermain bersama, orang dewasa yang sibuk bekerja hingga petugas patroli yang sedang berkeliling. Siapa sangka, kehangatan dan senyuman manis mereka tak berapa lama kemudian direnggut paksa.
Bom Atom Dijatuhkan
Sebuah pesawat pengebom B-29 bernama Enola Gay, melepaskan "Little Boy", yang merupakan bom jenis uranium seberat 9.700 pon, di atas kota sekitar pukul 08.15 waktu Hiroshima.
Setelah dijatuhkan, hanya berjarak 43 detik, ledakan besar menerangi langit pagi saat Little Boy meledak 1.900 kaki di atas kota, tepat di atas lapangan parade tempat tentara Angkatan Darat Kedua Jepang melakukan senam. Hasil ledakan itu kemudian diperkirakan mencapai 15 kiloton (setara dengan 15.000 ton TNT).
"Kota itu tertutup oleh awan yang mengerikan itu ... mendidih, menjamur, mengerikan dan sangat tinggi," kenang Kolonel Paul Tibbets, komandan Grup Komposit 509 yang mengemudikan Enola Gay.
Warga Berlarian Selamatkan Diri dari Bom Atom
Dalam video AI yang diunggah, terlihat bagaimana detik-detik "Little Boy" dijatuhkan. Ledakan besar pun tak terhindarkan. Masyarakat Hiroshima tampak langsung berlarian menyelamatkan diri.
Para orang tua pun langsung menggendong anak-anaknya sembari berlari menyelamatkan diri. Wajah ketakutan pun terlihat jelas di paras masyarakat Hiroshima saat ledakan besar pecah.
Hanya dalam hitungan sebentar, kota Hiroshima menjadi kota mati. Bangunan-bangunan dekat jatuhnya bom terlihat hancur tak bersisa. Mirisnya, semua bangunan menjadi hangus terbakar.
Bom Atom Hiroshima

Melansir dari situs osti.gov, peringatan serangan udara dari pagi itu telah dibatalkan setelah hanya satu pesawat yang terlihat (pesawat cuaca), dan pada pukul 8:15 kota itu hidup dengan berbagai aktivitas, seperti tentara yang melakukan senam pagi, komuter berjalan kaki atau bersepeda , kelompok perempuan dan anak-anak yang bekerja di luar untuk membersihkan sekat bakar.
Namun, semua pemandangan cerah ini berubah dramatis. Mereka yang paling dekat dengan ledakan tewas seketika, tubuh mereka berubah menjadi arang hitam. Burung-burung di dekatnya terbakar di udara, dan bahan kering yang mudah terbakar seperti kertas langsung tersulut sejauh 6.400 kaki dari ground zero.
Cahaya putih yang bertindak sebagai bohlam flash raksasa, membakar pula pakaian hingga menempel ke kulit dan bayangan tubuh seseorang tercetak di dinding. Korban selamat di luar ruangan yang dekat dengan ledakan umumnya menggambarkan ledakan ini dengan cahaya yang sangat menyilaukan dikombinasikan dengan gelombang panas yang tiba-tiba dan luar biasa.
Gelombang ledakan mengikuti hampir seketika, dan sering kali membuat mereka yang berada di dekatnya terjatuh. Mereka yang berada di dalam ruangan biasanya terhindar dari kilatan api, tetapi kaca dari jendela pecah dan berterbangan memenuhi sebagian besar ruangan, dan semua bangunan kecuali struktur yang paling kuat runtuh.
Badai Api

Orang-orang yang lebih jauh dari titik ledakan pertama-tama mengalami kilatan dan panas, diikuti beberapa detik kemudian oleh ledakan yang memekakkan telinga dan gelombang ledakan. Hampir setiap bangunan dalam jarak satu mil dari ground zero hancur, dan hampir setiap bangunan dalam jarak tiga mil rusak. Hanya kurang dari 10 persen bangunan di kota yang bertahan tanpa kerusakan, dan gelombang ledakan menghancurkan kaca di pinggiran kota dua belas mil jauhnya.
Reaksi pertama dari mereka yang berada di dalam ruangan pada jarak bermil-mil dari ground zero adalah bahwa gedung mereka baru saja terkena serangan bom secara langsung. Tim penyelamat kecil segera beroperasi, tetapi kira-kira setengah dari penduduk kota itu tewas atau terluka. Di daerah-daerah yang paling parah terkena dampak hampir tidak ada yang lolos dari cedera serius.
Banyak kebakaran kecil yang meletus secara bersamaan di seluruh kota dan bergabung menjadi satu membentuk badai api besar, dan menciptakan angin yang sangat kuat yang bertiup ke arah pusat api. Badai api akhirnya menelan 4,4 mil persegi kota, membunuh siapa saja yang gagal melarikan diri pada menit pertama setelah serangan itu.
Sebuah studi pascaperang terhadap para korban Hiroshima menemukan bahwa kurang dari 4,5 persen korban yang selamat mengalami patah kaki. Cedera seperti itu bukan hal yang asing, hanya saja sebagian besar yang tidak bisa berjalan ditelan oleh badai api.
Jumlah Korban Jiwa

Kematian akibat penyakit radiasi belum mencapai puncaknya sampai tiga hingga empat minggu setelah serangan dan tidak berkurang sampai tujuh hingga delapan minggu setelah serangan. Bahaya kesehatan jangka panjang yang terkait dengan paparan radiasi, seperti peningkatan kanker, akan bertahan selama sisa hidup korban, seperti juga efek psikologis dari serangan itu.
Tidak ada yang pernah tahu pasti berapa banyak yang tewas akibat serangan di Hiroshima. Sekitar 70.000 orang diperkirakan meninggal karena ledakan awal, panas, dan efek radiasi. Jumlah ini termasuk sekitar dua puluh penerbang Amerika yang ditahan sebagai tahanan di kota.
Pada akhir tahun 1945, karena sisa efek radioaktif dan efek samping lainnya, jumlah korban tewas di Hiroshima diperkirakan lebih dari 100.000 jiwa. Total kematian lima tahun kemudian mungkin telah mencapai atau bahkan melebihi 200.000, karena kanker dan efek jangka panjang lainnya yang terus berlanjut.