Ini Sosok Pilot Pesawat yang Jatuhkan Bom Atom di Jepang saat Perang Dunia II, Tak Menyesali Perbuatannya & Malah Bangga
Pilot yang membawa bom untuk hancurkan Hiroshima Jepang saat Perang Dunia II.
Pilot yang membawa bom untuk hancurkan Hiroshima Jepang saat Perang Dunia II.
Tragedi bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki tentu menjadi kenangan buruk yang akan selalu diingat oleh masyarakat Jepang. Bom atom yang dijuluki 'Little Boy' itu dijatuhkan pada 6 Agustus 1945 oleh seorang pilot bernama Kolonel Paul Tibbets. Menariknya, dalam sebuah wawancara, Tibbets mengaku jika dirinya tidak menyesal telah menjatuhkan bom yang menewaskan puluhan ribu orang itu. Simak ulasan selengkapnya:
Melansir dari laman Instagram @merindink, membagikan cuplikan video merekam momen wawancara Paul Tibbets. Dalam video, Tibbets tampak diminta menceritakan ulang tragedi bom atom yang terjadi di akhir perang dunia II itu.
"Saya bangga diberi tugas itu. Saya bisa dan akan melakukannya," kata Tibbets seperti dikutip dari Instagram @merindink (22/8).
Jika penemu bom atom pertama Amerika Serikat (AS), yakni J Robert Oppenheimer mengaku menyesal, hal tersebut justru berlaku sebaliknya bagi Tibbets.
Tibbets menyebut jika dirinya tidak menyesal pernah menerima tugas untuk menjatuhkan bom yang menewaskan puluhan ribu orang itu.
Sebab, ia meyakini hal itu lebih baik daripada harus melanjutkan perang yang akan menelan lebih banyak korban.
kata Paul Tibbets dikutip dari Instagram @merindink (22/8).
Dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan bom pada 6 Agustus 1945 dan 9 Agustus 1945 selama Perang Dunia II. Insiden itu langsung menewaskan sekitar 80.000 orang, dan puluhan ribu lainnya meninggal karena paparan radiasi. Bom uranium-235 seberat lebih dari 9.000 pon dimuat dalam pesawat yang dibawa oleh Paul Tibbets.
Ledakannya setara dengan 12 sampai 15 ribu TNT yang menghancurkan lima mil persegi kota.
Lalu, pada 9 Agustus 1945, bom B-29 kembali dijatuhkan di Nagasaki.
Diperkirakan, sekitar 70.000 hingga 135.000 orang tewas di Hiroshima. Sementara 60.000 hingga 80.000 orang tewas di Nagasaki, baik akibat paparan akut ledakan maupun efek samping radiasi jangka panjang. Dampak dari kejadian tersebut, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan negaranya dalam sebuah siaran radio.
Bahkan, Jerman menjuluki pilot pengebom Rusia sebagai Nachthexen, atau “penyihir malam”.
Baca SelengkapnyaJepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaBikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaAksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini heboh pilot-kopilot Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1985, Japan Airlines mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan 520 orang penumpang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAkibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaPilot wanita membagikan kisahnya sekaligus momen haru bersama ayah yang pertama kali menaiki pesawat yang dikemudikannya.
Baca Selengkapnya