Gencar Dukung Palestina, Personel Band Kneecap Irlandia Dikasuskan Polisi Inggris dengan Tuduhan Terorisme
Liam Óg Ó hAnnaidh dari band Kneecap didakwa tindak pidana terorisme karena dukungan terhadap Hezbollah, memicu perdebatan kebebasan berekspresi.

Seorang personel grup rap asal Irlandia, Kneecap, menghadapi dakwaan atas dugaan pelanggaran hukum anti-terorisme Inggris setelah insiden pengibaran bendera Hizbullah dalam konser mereka di London pada November 2024.
Liam O'Hanna, yang dikenal di atas panggung sebagai Mo Chara, dijadwalkan menjalani proses hukum di Pengadilan Westminster Magistrates pada 18 Juni mendatang. Menurut pernyataan kepolisian Inggris pada Rabu (21/5/2025), dakwaan tersebut diajukan berdasarkan Undang-Undang Terorisme.
Dilansir Aljazeera, Kamis (22/5/2025), Kneecap dikenal luas karena pandangan politik mereka yang vokal, khususnya dalam mendukung rakyat Palestina. Sejak genosida Israel di Gaza Oktober 2023, grup ini secara terbuka mengaitkan pengalaman kolonial Irlandia di bawah Inggris dengan penderitaan warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan Israel.
Lagu-lagu serta penampilan panggung mereka sering kali mengandung pesan dukungan terhadap Palestina. Grup ini mengklaim telah menjadi sasaran "kampanye pembungkaman" karena sikap kritis mereka terhadap apa yang mereka sebut sebagai "perang genosida" yang dilakukan Israel.
Kneecap

Berbasis di Belfast, Kneecap terdiri dari tiga anggota yang menggabungkan kritik sosial, satir politik, dan simbol-simbol gerakan Republik Irlandia dalam karya mereka. Gerakan ini bertujuan untuk menyatukan Irlandia Utara dengan Republik Irlandia, lepas dari pemerintahan Inggris.
Nama grup mereka, “Kneecap,” diambil dari praktik kekerasan brutal yang pernah dilakukan kelompok paramiliter terhadap para pengkhianat dan pelaku kriminal—yakni dengan menembak tempurung lutut korban.
Selain karena aktivisme mereka, grup ini juga mendapat pujian atas upaya menghidupkan kembali budaya bahasa Irlandia di Irlandia Utara, wilayah yang masih terpecah secara politik dan budaya antara komunitas Katolik nasionalis dan Protestan pro-Inggris. Di sisi lain, mereka juga dikritik karena lirik yang mengandung kata-kata kasar dan referensi pada penggunaan narkotika.
Kutuk Israel & Dukung Palestina saat Festival Musik Coachella di California

Kontroversi meningkat setelah penampilan mereka di festival musik Coachella di California, di mana mereka memproyeksikan kalimat bertuliskan: “F*** Israel. Free Palestine.” di layar panggung. Salah satu kutipan dari Mo Chara yang turut ditampilkan berbunyi:
"Orang Irlandia belum lama ini dianiaya oleh Inggris, tetapi kami tidak pernah dibom dari langit tanpa tujuan! Orang Palestina tidak punya tujuan – itu rumah mereka dan mereka mengebom mereka dari langit. Jika Anda tidak menyebutnya genosida, apa yang Anda sebut?" kata mereka di atas panggung yang disambut riuh dukungan para penonton.
Dibidik Intelijen Inggris

Awal Mei 2025, kelompok ini kembali jadi sorotan ketika badan intelijen Inggris dilaporkan membuka penyelidikan atas komentar mereka terkait isu politik Inggris dan Timur Tengah.
Tuduhan lain terhadap mereka mencakup pernyataan kontroversial dalam konser tahun 2024 yang menyebut: "Satu-satunya Tory yang baik adalah Tory yang sudah mati. Bunuh anggota parlemen setempat." Selain itu, dalam sebuah konser pada 2023, terekam seorang anggota meneriakkan dukungan terhadap Hamas dan Hizbullah, dua kelompok yang oleh pemerintah Inggris justru dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Menanggapi tuduhan-tuduhan tersebut, Kneecap menegaskan bahwa mereka "tidak pernah mendukung Hamas atau Hizbullah". Mereka menuduh bahwa komentar mereka telah diambil keluar konteks oleh sejumlah pihak institusional untuk menciptakan "kepanikan moral" seputar kritik mereka terhadap Israel.
Akibat berbagai kontroversi ini, beberapa pertunjukan mereka dibatalkan. Tekanan politik bahkan telah muncul terhadap penyelenggara Festival Glastonbury untuk membatalkan penampilan Kneecap yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni.