Obat Kanker Dijamin Manjur jika Diracik di Luar Angkasa
Penelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Penelitian ini pernah dilakukan di stasiun luar angkasa. Hasilnya ada kemajuan pada obatnya.
Layanan Kesehatan Nasional menyatakan bahwa satu dari dua orang kemungkinan akan menghadapi kanker dalam hidupnya dan melawan kanker menjadi salah satu fokus penting dalam dunia ilmiah.
NASA mengklaim bahwa eksperimen di lingkungan luar angkasa tanpa gravitasi telah membawa "kemajuan luar biasa" dalam penelitian kanker.
Pernyataan ini disampaikan oleh pejabat NASA dalam acara di Washington bersama Presiden AS Joe Biden.
Astronaut Frank Rubio yang juga seorang dokter dan mantan pilot helikopter militer, melakukan penelitian kanker pada misi terbarunya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Menurutnya, luar angkasa adalah "tempat unik untuk penelitian."
Dilansir dari Indy100, Jumat (26/4), NASA menjelaskan bahwa di ruang angkasa, sel-sel cenderung menua lebih cepat karena tidak ada gravitasi yang pada gilirannya membantu mempercepat penelitian.
Selain itu, struktur molekul sampel di luar angkasa dianggap lebih murni karena tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi seperti di Bumi.
Administrator NASA, Bill Nelson, menyatakan bahwa kondisi di luar angkasa memungkinkan analisis struktur molekul sampel menjadi lebih ditingkatkan.
Penelitian di luar angkasa juga diyakini dapat meningkatkan efektivitas obat-obatan kanker.
Sebagai contoh, berkat penelitian yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Merck di ISS, obat antikanker Keytruda sekarang dapat diberikan kepada pasien melalui suntikan intravena.
Sebuah eksperimen di 2017 menemukan bahwa salah satu bahan utama dalam pembuatan obat kanker lebih cepat membentuk kristal di luar angkasa daripada di Bumi.
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Baca SelengkapnyaDiteliti sebagai obat anti-kanker, kayu bajakah juga menyimpan beberapa efek samping yang patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaCabai Jawa merupakan tanaman obat kaya khasiat, terutama dalam mengobati flu, demam, dan masuk angin.
Baca SelengkapnyaKanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaBenarkah lingkungan hijau beri banyak manfaat bagi pertumbuhan tulang anak? Simak penjelasan berikut ini.
Baca SelengkapnyaCara meredakan sakit perut tergantung pada gejala dan penyebabnya.
Baca SelengkapnyaIa diganjar dengan gelar doktor kehormatan lantaran 78 penemuannya.
Baca SelengkapnyaJika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan gangguan kesehatan.
Baca SelengkapnyaMengapa Antartika disebut juga sebagai gurun? Begini jawabannya.
Baca Selengkapnya