Mengenal Upacara Kukhuk Limau, Prosesi Pengharapan Kehamilan Seorang Perempuan Khas Masyarakat Lampung
Tradisi turun-temurun ala masyarakat Buay Nuban ini bertujuan untuk mendapatkan generasi yang diharapkan dan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.

Tradisi turun-temurun ala masyarakat Buay Nuban ini bertujuan untuk mendapatkan generasi yang diharapkan dan mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.

Mengenal Upacara Kukhuk Limau, Prosesi Pengharapan Kehamilan Seorang Perempuan Khas Masyarakat Lampung
Indonesia sangat kaya akan tradisi dan budayanya yang sudah dilaksanakan turun-temurun oleh setiap masyarakat. Selain menghindari dari hilangnya warisan nenek moyang dari kehidupan, tradisi juga sudah tertanam dalam diri setiap orang.
Di Provinsi Lampung tidak hanya terkenal dengan sajian kuliner dan objek wisatanya yang populer, melainkan tradisi dan budayanya pun mengakar kuat seperti masyarakat Buay Nuban ini.
Mereka memiliki upacara yang sudah digelar secara turun-temurun dari generasi ke generasi yang bernama Upacara Kukhuk Limau. Kegiatan ini sebagai wujud doa dan pengharapan kepada anak yang sedang berada di dalam kandungan seorang wanita.
Selain itu, upacara ini juga dimaksudkan untuk ibunya yang selalu diberikan kekuatan dan kesehatan selama 9 bulan mengandung. Dalam proses mengandung sang ibu juga harus memperhatikan beberapa pantangan dan larangan agar dijauhi dari hal-hal yang tidak baik.
Dua Rangkaian Upacara
Mengutip situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, ada dua rangkaian upacara untuk mengiringi kehamilan yaitu Kukhuk Limau yang dilaksanakan pada usia kandungan 5 sampai 8 bulan terhitung sejak sang ibu berhenti haid.
Kedua, ada Ngekhuang Kaminduan yang dilaksanakan pada usia 8 bulan mengandung. Pada pelaksanaan acara kedua ini dimaksudkan untuk mengontrol keadaan bayi yang ada di dalam kandungannya.
Pelaksanaan upacara ini dipimpin oleh seorang dukun laki-laki dan dibantu oleh ayah dan ibu mertua maupun ayah ibu dari yang sedang hamil.

Prosesi Kukhuk Limau
Pelaksanaan upacara ini terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, upacara ini dilaksanakan antara pukul 19.00 sampai 21.00 atau selepas salat isya pada malam bulan purnama atau menjelang bulan purnama.
Dari keluarga ayah dan ibu yang sedang hamil akan memanggil dukun lalu menyiapkan beras, gula, teh, kopi, dan rokok serta uang untuk dukun yang memandu acara nanti.
Setelah itu, ada beberapa perlengkapan lainnya untuk memperlancar acara Kukhuk Limau. Bahan-bahan tersebut di antaranya Kekambangan atau bunga tujuh macam, rotan, jeruk purut, cumbuh capah atau mangkuk putih Ppngkhecak atau alat memercikkan air dan lain sebagainya.
Pelaksanaan Upacara
Ketika seluruh bahan sudah siap, sang dukun akan membacakan doa-doa dan lantunan ayat Al-Qur'an lalu mengelilingi si ibu hamil sebanyak tiga kali. Lalu dicipratkanlah air bunga yang sudah dicampur dengan air jeruk agar mendapatkan perlindungan dari Tuhan.
Dalam upacara tersebut sang dukun juga memberikan nasihat atau wejangan kepada ibu hamil untuk menghindari atau pantang dan larangan yang harus dilaksanakan, seperti tidak boleh duduk di tanah, tidak boleh berjalan-jalan keluar rumah pada waktu zuhur dan magrib, tidak diperkenankan makan tebu.

Selain pantangan, ibu hamil juga disarankan menggunakan gelang berlai jerangau atau kunyit yang memiliki bau menyengat. Lalu wajib memakai tusuk konde yang terbuat dari besi.