Mengenal Upacara Adat Mitoni, Kearifan Lokal Jawa yang Dilakukan untuk Menekan Angka Stunting
Mitoni adalah upacara adat selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan
Mitoni adalah upacara adat selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan
Mengenal Upacara Adat Mitoni, Kearifan Lokal Jawa yang Dilakukan untuk Menekan Angka Stunting
Meskipun zaman telah berkembang sedemikian modern, namun masyarakat Jawa tidak meninggalkan budaya dari adat istiadat yang turun temurun masih berjalan hingga saat ini. Salah satunya upacara adat dan tradisi ‘Mitoni’.
-
Apa yang digunakan untuk menurunkan angka stunting di Cianjur? Kekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting. Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebut kasus stunting di wilayahnya berhasil ditangani berkat komoditas pangan lokal.
-
Apa saja program penurunan stunting di Jepara? Program tersebut terbagi ke dalam empat kluster yaitu kluster sosial humaniora, agro, medika, dan saintek. Pada program penurunan stunting, tim melakukan pemetaan di setiap rumah dengan bekerja sama dengan delapan posyandu lewat penyuluhan serta edukasi soal stunting melalui pemberian makanan tambahan.
-
Bagaimana Cianjur menurunkan angka stunting? “Perkampungan yang jauh dari perkotaan menangani anak stunting berbasis pangan lokal, seperti di Waduk Jangari ada ikan sehingga mengkonsumsi ikan, di wilayah selatan ada laut konsumsi ikan laut, di Kecamatan Cikadu ada umbi-umbian,“ kata Herman, dikutip dari ANTARA.
-
Bagaimana cara menurunkan angka stunting? “Anemia adalah salah satu risiko melahirkan bayi stunting, oleh karena itu orang tua khususnya ibu hamil perlu konsumsi buah dan sayur. Kualitas hidup pun perlu ditingkatkan dengan cara tidak merokok, minum alkohol dan begadang.
-
Bagaimana Kutai Timur mengendalikan angka stunting? “Kita sudah berhasil turunkan angka stunting sejak tahun 2021, artinya pencapaian target cukup maksimal. Tentu ini dibarengi dengan beragam usaha, salah satunya gerakan gemar makan ikan itu,“ imbuhnya.
-
Bagaimana Banyuwangi tangani stunting? “Tadi saya juga melihat bagaimana program penanganan stunting digerakkan dari bawah. Para kader (posyandu) diinstruksikan untuk mengawal ibu hamil berkaitan dengan kecukupan gizi mereka. Ini hal baik karena pencegahan stunting jauh lebih baik pencegahannya ketika anak masih dalam kandungan,“ terang Muhadjir.
Dilansir dari Surakarta.go.id, mitoni adalah upacara adat berupa selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan.
Tradisi ini digelar dalam rangka untuk memohon keselamatan untuk ibu dan bayinya, serta memanjatkan doa-doa agar proses bersalin berjalan lancar dan bayi yang dilahirkan menjadi pribadi yang luhur di masa depan.
Terdapat beberapa prosesi utama dalam upacara mitoni antara lain siraman pada waktu siang hari, proses brojolan, yaitu memasukkan telur ke dalam jarik calon ibu, memasukkan sepasang kelapa gading muda ke dalam sarung dari atas perut calon ibu, lalu proses ganti pakaian sebanyak tujuh kali di mana calon ibu akan dipakaikan kemben atau kain jarik dengan tujuh motif yang berbeda oleh para sesepuh.
Tradisi ini telah berkembang secara turun-temurun khususnya di Pulau Jawa. Pemkot Yogyakarta secara khusus berencana menggelar acara ini pada 27 April 2024 nanti sebagai upaya menekan stunting.
Pejabat Ketua TP Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta, Atik Wulandari mengatakan bahwa acara ini akan melibatkan 200 orang terdiri dari ibu hamil beserta suami, remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, serta ibu bayi di bawah usia 2 tahun.
“Ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan Kota Yogyakarta untuk pertama kalinya dengan menggandeng seluruh pihak yang dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting seperti remaja, pasangan usia subur, serta ibu hamil,”
kata Atik dikutip dari ANTARA.
antaranews.com
Terkait acara ini, Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN Soetriningsih berharap bahwa tradisi “Mitoni” yang diadakan Pemkot Yogyakarta tak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa, namun juga untuk membantu penurunan stunting di wilayah tersebut.
“Di upacara ini kita bisa mengambil banyak sekali manfaat. Contoh saja mandi atau siraman bagi ibu hamil untuk menjaga kebersihan, serta adat makan berdampingan dengan bahan makanan yang bergizi dan bernutrisi yang harus menjadi prioritas nilai gizi dan harus seimbang,”
kata Atik dikutip dari ANTARA
ANTARA