Turunkan Angka Stunting, Pemkab Cianjur Andalkan Pangan Lokal
Kekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Kekayaan alam di Cianjur menjadi kunci turunnya kasus stunting.
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebut kasus stunting di wilayahnya berhasil ditangani berkat komoditas pangan lokal.
Berdasarkan data yang diperoleh pemkab, penurunan terjadi sebesar 13 persen, dari sebelumnya 37 persen. Menurunnya angka stunting ini disampaikan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman, Selasa (8/8).
Menurut Herman, Kabupaten Cianjur, merupakan daerah dengan kekayaan alam yang melimpah. Hal ini dibuktikan dengan adanya laut, hutan termasuk danau dengan sumber pangan lokal yang mengandung banyak gizi. Kandungan gizi yang beragam ini kemudian dimanfaatkan untuk menurunkan angka stunting di kalangan masyarakat.
"Perkampungan yang jauh dari perkotaan menangani anak stunting berbasis pangan lokal, seperti di Waduk Jangari ada ikan sehingga mengkonsumsi ikan, di wilayah selatan ada laut konsumsi ikan laut, di Kecamatan Cikadu ada umbi-umbian," kata Herman, dikutip dari ANTARA.
Herman ngungkapkan dengan melimpahnya ketersediaan pangan lokal tersebut angka stunting di Cianjur berangsur-angsur turun.
Semula angka stunting di sana berada di angka 40 persen atau 200 ribu balita penderita stunting pada tahun 2022 menjadi 37 persen dan tahun 2023 menjadi 13 persen atau turun sebanyak 20 persen. "Penurunan persentase stunting hingga 20 persen merupakan prestasi yang sangat luar biasa terbesar di Indonesia, ini merupakan hasil kerjasama pemerintah daerah dengan semua lapisan masyarakat Cianjur," beber Herman.
Tidaklah mudah menurunkan angka stunting, perlu menerapkan pola-pola tertentu agar anak-anak bisa terpenuhi kebutuhan gizi sehingga bisa maksimal dalam pertumbuhan. Penanganan juga perlu dibarengi kolaborasi dengan seluruh lapisan masyarakat, sehingga penurunan ini menjadi sebuah prestasi yang luar biasa. Ditambahkan Herman, dampak baik dari menurunnya stunting sendiri akan dirasakan anak-anak di masa mendatang, sekitar 15 sampai 20 tahun. Di waktu itu, anak-anak akan menjadi pribadi yang cerdas, sehat dan berakhlak mulia.
Sementara itu menurut Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Cianjur, saat ini Cianjur berada di posisi 3 terbaik penanganan stunting di Jabar "Presentase penanganan stunting Cianjur mengalami kenaikan yang sebelumnya urutan ke 2 dari bawah prevalensinya 37 persen, turun menjadi 13 persen membuat Cianjur berada di peringkat ke 3 di Jabar," demikian Herman Suherman.
Keberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah stunting, ibu hamil harus mendapatkan asupan gizi yang mencukupi.
Baca SelengkapnyaStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaPembagian telur itu dilakukan usai Atikoh berdialog dengan ibu-ibu pengajian dan wanita hamil dari Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Baca SelengkapnyaAnggaran belanja pemerintah dinilai belum berkualitas.
Baca SelengkapnyaCak Imin berjanji akan fokus memberi kebutuhan kepada ibu hamil untuk mencegah stunting.
Baca SelengkapnyaAgus Fatoni berharap dokter kandungan bisa menjadi ujung tombak kepada masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan soal stunting.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan mereka mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaKerjasama semua pihak termasuk swasta salah satunya untuk menekan angka stunting
Baca Selengkapnya