Mahfud MD: Warga Pesantren Harus Ikut Mengurus Negara
Suatu negara akan baik jika masyarakatnya berpartisipasi dengan baik juga pada Pemilu.
Suatu negara akan baik jika masyarakatnya berpartisipasi dengan baik juga pada Pemilu.
Calon Wakil Presiden Mahfud MD melakukan dialog kebangsaan di Pondok Pesantren Annida Al-Islami, Jl KH Mas Mansyur, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (4/12) malam.
Mahfud mengatakan, dialog kebangsaan yang dilakukan di pondok pesantren itu untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, khususnya kepada penghuni pesantren.
"Saya ke sini melakukan dialog, yaitu untuk membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada warga pesantren, jangan dikira warga pesantren itu tidak boleh menggunakan hak politik, warga pesantren harus ikut mengurus negara dan harus mampu mengurus negara," kata Mahfud.
Mahfud menerangakn, pada tahap awal kemampuan untuk mengurus negara itu disertai atau didahului dengan partisipasi politik. Oleh sebab itu dia meminta kepada penghuni pesantren agar menggunakan hak politiknya pada hari pencoblosan nanti.
"Saya minta warga pesantren yang sudah memenuhi syarat konstitusional besok tanggal 14 Februari tahun 2024 datang ke TPS-TPS untuk memberikan suaranya di dalam Pemilu," ujarnya.
Menurut Mahfud, suatu negara akan baik jika masyarakatnya berpartisipasi dengan baik juga pada Pemilu.
"Manakala masyarakatnya berpartisipasi dengan baik di dalam Pemilu, karena kalau orang baik kalau bilang 'waduh saya enggak mau ikut memilih itu calonnya jelek semua', malah nanti yang pilih orang-orang jelek, yang terpilih orang-orang jelek, nah kalau saudara berpikiran baik, orang-orang pesantren 'saya pilih yang terbaik yang ada', nah itu sudah bagus untuk kesadaran," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Mahfud menyempatkan diri berziarah ke makam Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar dan Hj Hannah Abdurtahman, yakni pendiri Pondok Pesantren Annida Al Islami di Bekasi.
Ganjar Pranowo disekakmat pertanyaan oleh mahasiswa saat Kuliah Kebangsan UI.
Baca SelengkapnyaAda purnawirawan TNI, mantan menteri hingga pengusaha.
Baca SelengkapnyaPemimpin harus bisa menjanjikan keadilan bagi seluruh anak muda, tidak hanya yang berada di kota melainkan juga di pelosok daerah.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaFondrako, penetapan hukum adat masyarakat Nias yang terkenal paling ditakuti dan penuh mistis
Baca SelengkapnyaPemerintah diingatkan untuk berhati-hati terhadap rancangan PP tersebut dan memperhatikan banyaknya sektor yang terlibat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca SelengkapnyaHanya dengan Rp5 ribu nasi goreng miskin sudah bisa dinikmati.
Baca SelengkapnyaSoal keamanan Papua, lanjut Sigit juga menjadi hal yang utama dalam pertemuan tersebut.
Baca Selengkapnya