Mahfud MD: Siapa pun Nanti yang Menang, Itulah Keputusan Rakyat
“Kalau ada yang tidak puas ya ada jalur-jalur hukum dan sebagainya, tidak boleh ada tindakan kekerasan atas nama siapapun dan atas nama apapun,” tegas Mahfud.
“Kalau ada yang tidak puas ya ada jalur-jalur hukum dan sebagainya, tidak boleh ada tindakan kekerasan atas nama siapapun dan atas nama apapun,” tegas Mahfud.
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD mengingatkan, Pilpres 2024 merupakan momen rakyat Indonesia memberikan pengadilan ketata pemerintahan, dalam bentuk pemberian suara dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Dia menekankan, pemilu bukanlah ajang mencari musuh melainkan pemimpin.
“Jangan sampai begitu selesai pencoblosan lalu diumumkan, lalu kita saling marah. Saya ingatkan bahwa ini mencari pemimpin dan itu kalender konstitusi, tidak boleh dimain-mainkan karena menyangkut rakyat, menyangkut negara yang dibangun dengan susah payah selama 78 tahun lebih,” tutur Mahfud usai salat subuh di Masjid Darul Ikrom, Jalan Jati/Waru Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, DIY, Rabu (14/2).
“Dan sekarang kalender konstusionalnya sudah berjalan dengan baik, jangan dinodai, jangan dilukai hati rakyat. Sehingga siapapun nanti yang menang ya itulah keputusan rakyat,” sambungnya.
Kepada pihak yang keberatan dengan hasilnya, dapat menggunakan jalur konstitusional.
“Kalau ada yang tidak puas ya ada jalur-jalur hukum dan sebagainya, tidak boleh ada tindakan kekerasan atas nama siapapun dan atas nama apapun,” tegas Mahfud.
Mahfud MD mengawali hari pencoblosan pada Rabu (14/2) dengan salat subuh berjamaah. Pada malam harinya, dia menyempatkan diri berkomunikasi dengan sang anak di Belanda melalui video call dan mendapatkan doa dari sang cucu.
Pantauan Liputan6.com, Mahfud beserta istri keluar dari kediamannya sekitar pukul 04.35 WIB dan melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid depan rumah.
Sementara dialog dengan anak dan cucunya dilakukan usai melaksanakan tirakatan serta doa bersama.
Saat video call, Mahfud bertanya kepada cucunya, Irada Savinova soal rencana kepulangannya ke Indonesia untuk pindah sekolah dari Belanda.
"Baru pulang sekolah ya? Kamu kapan mau pulang ke Indonesia? Katanya mau pindah sekolahnya, kapan?" tanya Mahfud.
"Nggak tahu, mungkin Juni," jawab Irada.
Irada juga ditanya soal aktivitasnya mengaji. Mahfud pun mendengar pengakuan cucunya, bahwa sang guru tengah sakit sehingga intensitasnya berkurang.
Selain itu, dia juga menunjukkan kemahirannya berbahasa Belanda, yang langsung diartikannya.
“Semoga Abah selalu sehat dan bahagia,” ucap Irada.
“Kamu mau bilang apa tadi buat abah besok?” tanya ayahnya yang juga anak dari Mahfud, Mohammad Ikhwan Zein.
"Semoga menang votenya" kata Irada mendoakan.
"Semoga menang votenya, iya amin," ujar Mahfud sambil tertawa.
Menurut Mahfud, KPU maupun Bawaslu tidak bisa dilakukan angket.
Baca SelengkapnyaMahfud Md mengaku sangat tenang dan optimistis menghadapi momen pencoblosan Pilpres 2024 hari ini, Rabu (14/2).
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan batas usia pelamar kerja bisa diubah lewat revisi undang-undang.
Baca SelengkapnyaMahfud MD bercerita pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, dan membatalkan putusan pemilu
Baca SelengkapnyaMahfud berpesan kepada pegawai Kemenko Polhukam agar jangan terlibat gerakan politik
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan pemilu bisa saja dibatalkan, jika terjadi kecurangan dan didiskualifikasi.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu disampaikan Mahfud dalam diskusi publik 'Tabrak Prof' bersama generasi atau kaum muda Aceh.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menilai tidak ada pertentangan antara mengusung perubahan dengan melanjutkan.
Baca SelengkapnyaMahfud Md memberi tanggapan mengenai data anggaran pertahanan yang seharusnya dibuka untuk publik pada saat debat ketiga Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya