Respons Dedi Mulyadi soal Ancaman Pembunuhan dari Netizen: Sudah Biasa Sejak Jadi Bupati
Dedi Mulyadi tidak mau ambil pusing dan mengaku sudah terbiasa dengan hal-hal semacam itu.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendapat ancaman pembunuhan dari salah seorang netizen. Namun, Dedi Mulyadi tidak mau ambil pusing dan mengaku sudah terbiasa dengan hal-hal semacam itu.
"Terkait dengan ancaman iya, kalau saya sih sudah sejak saya jadi bupati sudah terbiasa ya diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apapun dan itu kan bagian dari dinamika resiko seorang pemimpin,” kata Dedi Mulyadi di gedung Pakuan, Rabu (23/4).
Kebijakan Gubernur Tak Bisa Menyenangi Semua Pihak
Menurut dia, seorang kepala daerah saat membuat kebijakan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Dari setiap keputusan yang diambil, pasti ada yang merasa dirugikan. Namun, yang terpenting, semua keputusan yang diambil berpegang pada kepentingan masyarakat.
Meski sudah terbiasa dengan ancaman pembunuhan, Dedi Mulyadi mengaku tidak akan terlalu menyikapinya dengan serius, tapi tidak pula menganggap remeh. Maka dari itu, ia akan mengkaji tingkat ancaman yang dituliskan di kolom komentar saat ia live di YouTube beberapa waktu lalu. Apakah kategori bahaya atau tidak. Muaranya adalah membuat laporan atau tidak.
Serahkan Pengamanan ke Polisi
Sejauh ini, mekanisme pengamanan yang sudah ada masih cukup untuk membuatnya bisa melakukan kegiatan. Beberapa waktu lalu, ia mengunjungi salah satu wilayah di Depok yang terkenal banyak preman, tidak terjadi apa-apa.
“(yang mengancam) itu bisa jadi ada dua, satu serius, kedua iseng. Tetapi dalam problem seperti ini kan kita tidak bisa dianggap terlalu serius juga tidak bisa dianggap terlalu iseng. Apakah harus lapor atau tidak dilaporkan, nanti saya lihat saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan,” terang Dedi.
“Saya percaya bahwa rakyat Jawa Barat melindungi saya dan saya mempercayakan diri juga ajudan atau tim pengamanan dari Polda Jabar yang selama ini nempel di saya sudah relatif cukup,” kata Dedi lagi.
Ia menegaskan bahwa ancaman seperti ini tidak akan melunturkan komitmennya dalam menuntas premanisme, membenahi lingkungan, menutup tambang illegal, juga mengevaluasi berbagai perizinan yang merugikan lingkungan di Jawa Barat.