
Ditetapkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Makna dan Sejarah di Balik Sumbu Filosofi Jogja
Sumbu Filosofi Jogja pertama kali dicetuskan oleh Pangeran Mangkubumi, sang pendiri Kota Jogja.
Sumbu Filosofi Jogja pertama kali dicetuskan oleh Pangeran Mangkubumi, sang pendiri Kota Jogja.
Pada 18 September 2023, UNESCO menetapkan Sumbu Filosofis Yogyakarta sebagai salah satu warisan dunia. Menanggapi penetapan itu, Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan bahwa keberhasilan itu merupakan hasil kerja sama semua pihak dan merupakan mahakarya Sri Sultan Hamengkubuwo I.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada UNESCO dan seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukung upaya pelestarian Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia yang memiliki nilai-nilai universal yang luhur bagi peradaban manusia di masa kini dan yang akan datang,” kata Sri Sultan HB X dikutip dari Jogjaprov.go.id.
Lantas apa makna dan sejarah di balik sumbu filosofi Jogja?
Dilansir dari Liputan6.com, Sumbu Filosofi Yogyakarta dibangun pada abad ke-18 oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian diberi gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Sumbu utara-selatan sepanjang enam kilometer itu diposisikan untuk menghubungkan Gunung Merapi dan Samudera Hindia.
Dalam sumbu filosofi itu, Keraton Yogyakarta diposisikan sebagai pusat.
Pada masanya, Sri Sultan Hamengkubuwono I menata Kota Yogyakarta membentang arah utara-selatan dan membangun Keraton Yogyakarta sebagai titik pusatnya. Ia kemudian juga membangun Tugu Pal Putih di sisi utara dan Panggung Krapyak di sisi selatan.
Dari ketiga titik tersebut, apabila ditarik garis lurus, maka akan membentuk sebuah sumbu imajiner yang dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta. Secara filosofis, sumbu ini bermakna keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama manusia.
Selain itu, Sumbu Filosofis Yogyakarta juga menunjukkan keselarasan manusia dengan alam termasuk lima anasir pembentuk yaitu api (dahana) dari Gunung Merapi, tanah (bantala) dari Bumi Yogyakarta, air (tirta) dari Laut Selatan, angin (maruta) dan aksara (ether).
Berbeda dengan nominasi warisan dunia negara lain, proses penetapan Sumbu Filosofi sebagai Warisan Budaya Dunia tergolong cepat.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad selaku ketua Delegasi pemerintah Indonesia pada sidang tersebut, menyampaikan terima kasih kepada Komisi Warisan Dunia UNESCO yang telah menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk dicantumkan dalam Daftar Warisan Dunia (World Heritage List).
“Kami merasa terhormat dapat menyumbangkan mutiara ini ke dalam Daftar Warisan Dunia, yang merupakan perpaduan indah antara warisan budaya benda dan takbenda,” ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan tujuan utama penetapan ini bukan semata untuk mendapatkan status Warisan Dunia yamg dianggap banyak negara sangat bergengsi, tetapi lebih didorong untuk melestarikan warisan budaya jati diri Yogyakarta yang amat berharga. Sekaligus berbagi keistimewaan Yogyakarta dan dunia.
"Perjuangan mempertahankan status jauh lebih berat, karena Sumbu Filosofi tidak hanya menjadi milik DIY, Indonesia tapi juga milik dunia. Sehingga komitmen bersama untuk menjaga sesuai standar internasional menjadi sangat penting untuk dipahami," tegas Dian dikutip dari Jogjaprov.go.id.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato dalam Rakernas IV PDIP dengan tema 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat'.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2023).
Baca SelengkapnyaBerikut adalah keunggulan implementasi teknologi HR.
Baca SelengkapnyaTalenta bermusik Jenderal Dudung dan Letjen Agus diperlihatkan.
Baca SelengkapnyaSuperbenua ini tak main-main. Panasnya mampu membuat makhluk hidup punah, termasuk manusia.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?
Baca SelengkapnyaDemak masa lalu merupakan kota pelabuhan yang sangat berpengaruh di pesisir Jawa.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan penyidikan terhadap kasus tersebut. Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDulunya kawasan lereng Merapi-Merbabu menjadi tempat orang-orang zaman dulu menimba ilmu
Baca SelengkapnyaSosok ini bergerak masif di bawah tanah untuk mengajak rakyat melawan penjajah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan naskah itu membuktikan bahwa dulu di lereng Merapi-Merbabu terdapat komunitas sastrawan yang besar
Baca Selengkapnya