Kerap Beri Pertolongan Medis, Momen Bidan Ditandu Warga Desa selama 5 Jam karena Lumpuh Tiba-tiba Ini Bikin Haru
Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit paralisis periodic hypokalemia atau kelumpuhan secara tiba-tiba.
Kondisi Safriani kini tampak membaik. Perempuan 34 tahun yang berprofesi sebagai bidan kampung di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini, telah mendapat pertolongan medis di rumah sakit.
Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Mengapa pasien di Polewali Mandar harus ditandu? Sebab di sana tidak ada akses jalan yang layak, setelah bertahun-tahun tak diperbaiki.
-
Kapan warga di Polewali Mandar menandu pasien? 'Dengan kondisi jalan yang sangat terjal, sulit sebenarnya untuk menandu warga yang sakit untuk mendapat pertolongan pertama,' terang seorang warga bernama Aco Budi, mengutip YouTube Liputan6 SCTV.
-
Bagaimana warga di Polewali Mandar menandu pasien? Terlihat warga sangat berhati-hati menandu pasien yang ditidurkan di sebuah sarung dan diangkat menggunakan bambu besar.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Mengapa Desa Bantarkuning viral? Pemandangan alam di sini sempat menjadi sorotan, karena memiliki keindahan pemandangan sawah dan deretan pegunungan yang menyejukkan mata.
-
Bagaimana ambulans di Kutai Timur membantu masyarakat? 'Ambulans ini digunakan untuk mengangkut dan menangani pasien gawat darurat, memberikan pertolongan pertama, serta melakukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah sakit rujukan,' kata Ardiansyah.
Atas inisiatif warga, ia langsung diboyong menuju RSUD Hajjah Andi Depu dengan cara ditandu menggunakan sarung. Kondisi jalan desa yang tak layak membuatnya tidak bisa diantar menggunakan ambulans atau kendaraan lainnya.
Warga tampak bersemangat mengantar pejuang kesehatan ini, karena jasa besarnya yang sangat berguna bagi masyarakat setempat. Berikut kisah harunya.
Alami Kelumpuhan Tiba-tiba
Beberapa waktu lalu kondisi Safriani masih sehat seperti biasanya. Namun, dalam hari-hari terakhir keadaannya justru melemah karena sulit digerakkan secara periodik. Rupanya, ia terserang paralisis periodic hypokalemia sehingga terjadi penurunan fungsi dari anggota gerak tubuhnya.
Sebagai langkah pertolongan awal, Safriani kemudian ditangani oleh tim medis di desa tersebut.
Dikarenakan tidak ada perubahan berarti, ia lekas dirujuk menuju rumah sakit agar mendapat penanganan yang layak.
Ditandu Selama Kurang Lebih 5 Jam
Atas inisiatif warga, Safriani kemudian langsung ditandu menggunakan sarung yang diikat ke sebuah batang bambu besar selama lima jam perjalanan. Secara bergantian warga menggotong Safriani yang terkulai lemah.
Terlihat puluhan warga lain mengantarkan Safriani, baik berjalan kaki maupun menggunakan sepeda motor. Beberapa di antaranya juga terlihat membawa barang kebutuhan bidan tersebut selama di perjalanan.
Mereka tiada lelah mengawal bidan yang sudah berjasa atas akses kesehatan di desa mereka selama belasan tahun.
Sempat Diantar Mobil Jeep Namun Tak Mampu
Sebenarnya, Safriani sempat diantar menggunakan mobil jeep. Namun karena medan yang terjal, akhirnya warga berinisiatif menandunya.
Bukan tanpa alasan ini dilakukan, mengingat guncangan mobil jeep amat keras dan menyebabkan rasa sakit di sekujur tubuhnya cukup terasa.
“Sebelumnya sempat saya naik mobil hardtop itu, tetapi karena kondisi saya yang sempat nyeri semua seluruh tubuh, karena mobilnya berguncang oleh medan, saya tidak mampu,” terang Sarifah, mengutip Youtube Fokus Indosiar, Selasa (10/9).
Ditandu Karena Dianggap Lebih Cepat
Karena kondisi tubuhnya yang terasa sakit secara keseluruhan, akhirnya Safriani ditandu oleh warga. Ia ditandu selama kurang lebih 5 jam, sampai mobil ambulans bisa mengangkutnya.
Kemudian, dirinya langsung dirujuk menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajjah Andi Depu, dan langsung mendapat pertolongan medis.
Pemilihan tandu lantaran dianggap lebih cepat dan efisien dibanding menggunakan kendaraan dengan medan yang berat.
Berharap Jalan Desa Diperbaiki Agar Lebih Layak
Warga Desa Ratte kemudian memiliki harapan agar jalan yang melintasi desanya menuju pusat keramaian bisa lekas diperbaiki.
Bukan sekadar untuk membantu akses ekonomi warga, namun agar suatu ketika terjadi kondisi darurat yang membutuhkan pertolongan medis bisa tertangani dengan baik dan cepat.
“Kemudian, warga berinisiatif menandu saya karena dianggap lebih cepat sampai ke fasilitas kesehatan dibanding menggunakan kendaraan hardtop,” tambahnya.