Dulu Jadi Andalan Kini Ditinggalkan, Begini Kondisi Wisata Air Panas Citando Sekarang
Sayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Sayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Kondisi tak terawat tampak di destinasi air panas Citando, Desa Senanghati, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Keadaan di sekitar area parkir, sampai titik sungai air panas sudah dipenuhi ranting dan dedaunan hingga menguatkan kesan terbengkalai.
Pengunjung pun sudah tidak ada lagi yang mendatangi lokasi air panas Citando. Hal ini berbeda dengan kondisi Citando empat tahun lalu yang dipadati oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Sebelum masa pandemi Covid-19, kawasan tersebut dijadikan destinasi andalan oleh masyarakat Lebak, hingga banyak dijadikan peluang usaha makanan dan minuman oleh warga sekitar. Sayang, kondisinya kini memprihatinkan.
Mengutip kanal YouTube SCTV Banten, Selasa (1/8), kondisi di sekitar area lokasi sudah benar-benar berbeda kondisinya sejak 2019 sampai awal 2020 lalu. Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh. Belakangan, kawasan wisata andalan warga Lebak selatan itu semakin terlihat kumuh.
Tak hanya area di sekitar wisata, akses jalan menuju kawasan air panas alami itu juga sudah sulit dilalui.
Banyak jalan dan tangga yang dibiarkan rusak. Hal ini membuat siapapun enggan berwisata sehingga dikeluhkan para pedagang yang dahulu berjualan. “Sekarang kan (kondisinya) buruk itu pemandiannya,” kata Karta, salah seorang warga sekitar yang juga penjual makanan di Citando.
Kondisi di sana memang terlihat tidak layak dikunjungi karena jauh dari kata terawat dan banyak dipenuhi sampah. Sebagian besar penjual kemudian memilih untuk tidak lagi membuka lapak dagangannya karena tidak ada pemasukan. “Kalau begini terus mah, gimana. Gak bakalan menaik gitu, malah akan menurun,” lanjut Karta.
Dulunya kawasan ini banyak didatangi karena keindahan lanskapnya. Air terjun kecil, serta air sungai yang mengalir ke sungai-sungai menjadi tempat yang asyik untuk menikmati hari libur. Lokasi yang berada di kawasan hutan juga menambah daya tarik, lantaran pepohonan rindang menambah suasana teduh. Sayangnya kini tinggal kenangan. Karta berharap ada upaya perbaikan dari pihak terkait.
“Kalau dari saya mudah-mudahan mau diperbaiki itu pemandiannya, supaya ada yang datang lagi,” katanya. Karta bersama pedagang di sana juga berharap agar kawasan itu bisa kembali menjadi destinasi wisata alam andalan masyarakat.
Nikmati sensasi berendam air panas cangar yang dipercaya bisa sembuhkan berbagai penyakit. Di sini, wisatawan juga bisa bertemu monyet secara tak sengaja.
Baca SelengkapnyaMemilih pakaian dengan warna yang tepat bisa menjadi cara terhindar dari panas berlebih.
Baca SelengkapnyaPanasnya suhu udara belakangan ini dipicu oleh fenomena El Nino yang membuat musim kemarau sangat kering dan permulaan musim hujan terlambat.
Baca SelengkapnyaMinum air hangat atau air panas terbukti memiliki manfaat kesehatan dan membantu penurunan berat badan.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaDalam kecelakaan KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis ini tidak ada korban jiwa. Meski demikian tercatat ada 31 penumpang yang mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaJangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.
Baca SelengkapnyaSaat ini bumi sangat panas, bahkan kondisi polusi udara di Jakarta semakin parah.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca Selengkapnya