7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya
7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya
arkeologi![7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/3/1701580175593-7gb5j.jpeg)
Arkeolog temukan sisa-sisa rumah, tulang manusia, artefak batu, dan tembikar.
![7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/3/1701579944181-65yyv.jpeg)
7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya
Arkeolog China baru-baru ini menemukan pemukiman orang Austronesia yang berasal dari 7.300 tahun yang lalu di Pulau Pingtan, Provinsi Fujian.
Austronesia merujuk pada kelompok besar orang di Asia Tenggara, Taiwan, pesisir New Guinea, Melanesia, Polinesia, dan Madagaskar.
Penemuan ini mengungkapkan pemukiman tersebut dihuni oleh orang-orang dari peradaban yang meluas dari China selatan hingga Asia Tenggara.
Situs arkeologi utama, Xiying, diperkirakan berusia antara 6.500 hingga 7.300 tahun, menampilkan sisa-sisa rumah, tulang manusia, artefak batu, dan tembikar.
![7.300 Tahun Lalu Orang Asia Tenggara Tinggal di Sebuah Pulau di China, Ini Buktinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/3/1701579967001-yea7b.webp)
Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
"Ini adalah bukti langsung untuk studi kami untuk memecahkan kode kelompok awal orang Austronesia," kata Zhou Zhenyu, seorang peneliti di Institut Arkeologi Akademi Ilmu Sosial China, seperti dilansir laman laprensalatina.
Penemuan tambahan di situs Keqiutou yang berusia 5.000 hingga 6.500 tahun, serta situs Donghuaqiu dan Guishan, yang berusia 3.000 hingga 4.200 tahun, memberikan bukti lebih lanjut tentang perkembangan peradaban orang Austronesia di Pulau Pingtan. Mereka telah mengembangkan gritkultur, kerajinan tangan, dan struktur kompleks, termasuk area perumahan dan ruang publik.
- Patung Pemuda Bugil Ditemukan di Kota yang Terbengkalai, Ternyata Sosok Dewa Yunani
- Misteri Terowongan Bawah Tanah Berusia Hampir 500 Tahun Akhirnya Terungkap, Dulu Hanya Dianggap Kisah Dongeng
- Tengkorak Berusia 300.000 Tahun Ditemukan di China, Diduga Kerabat Nenek Moyang Manusia yang Sempat Hilang
- Pertama Kali Dirilis, Ini Wujud Stasiun Luar Angkasa China
- VIDEO: Gol Indonesia Vs Vietnam, Jokowi Geregetan Senang, Eks Panglima Tinju Udara
- FOTO: Jelang Tahun Ajaran Baru, Orang Tua Murid Sibuk Berburu Seragam dan Perlengkapan Sekolah
Guan Qiang, wakil direktur Administrasi Warisan Budaya Nasional, menyatakan temuan ini memiliki signifikansi penting untuk pemahaman sejarah dan budaya orang Austronesia. Temuan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana orang Austronesia memanfaatkan sumber daya maritim dan menyebar ke seluruh dunia.
Migrasi maritim orang Austronesia, yang melibatkan ribuan tahun dan mencakup jarak yang sangat jauh, mungkin merupakan salah satu migrasi maritim paling awal dan terbesar dalam sejarah manusia. Administrasi Warisan Budaya Nasional mencatat migrasi Austronesia dimulai sekitar 6.000 tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekitar 1.000 tahun yang lalu.
Saat ini, sekitar 400 juta orang berbicara dalam sekitar 1.200 bahasa Austronesia di seluruh dunia.