
5.000 Tahun Lalu Satu Keluarga di Desa Ini Tewas Dibantai dengan Brutal, Penyebabnya Misterius
Penyelidikan terhadap sebuah situs kuburan massal misterius berusia 5.000 tahun memberikan bukti kekejaman masa prasejarah di Eropa
Penyelidikan terhadap sebuah situs kuburan massal misterius berusia 5.000 tahun memberikan bukti kekejaman masa prasejarah di Eropa
Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini. Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala.
Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal. Setelah tidak bernyawa, tubuh-tubuh mereka disusun secara rapi berdampingan satu sama lain, hal ini dapat dilihat dari bentuk tataan kerangka yang saling berdekatan.
Selain fosil kerangka manusia, pada situs ini ditemukan juga banyak benda mengelilingi mayat-mayat tersebut. Keberadaan benda-benda misterius tersebut diyakini adalah hadiah untuk menemani mayat menjalani hidup setelah mati.
Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu. Peneliti mendapatkan wawasan detail ini dari hasil analisis geonomik, penanggalan radiokarbon, analisis isotopik, dan data arkeologi yang dilakukan pada mayat-mayat keluarga besar tersebut.
Morten Allentoft, ahli biologi evolusi Universitas Copenhagen secara resmi menyatakan hasil analisis dari DNA kerangka ini memberikan kejelasan bahwa para mayat memiliki keterikatan yang baik satu sama lain.
Terlihat ibu ditempatkan berdekatan dengan anak-anaknya disertai dengan saudara-saudaranya yang disusun berdampingan. Pelaku yang mengubur mayat-mayat ini tentunya memiliki hubungan dan pengetahuan yang baik terhadap keluarga ini.
Selain itu, tampak dari keluarga besar tersebut tidak ada jasad ayah dalam situs makam ini. Ahli menduga, saat terjadi pembantaian ayah mereka sedang tidak ada di lokasi dan kemungkinan kembali kemudian untuk mengubur anggota keluarganya dengan penuh penghormatan disertai hadiah.
Hannes Schroeder, ahli arkeo-genetika dari Universitas Copenhagen mengatakan, “Kita tidak mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas tragedi ini.
"Namun, kejadian ini memancing pemikiran mengingat kejadiannya 5.000 tahun lalu, di masa transisi dari Periode Neolitik Akhir menuju Zaman Perunggu.
Pada periode ini, budaya Eropa tengah mengalami transformasi besar akibat migrasi budaya Yamnaya dari timur. Perubahan ini mungkin memicu konflik wilayah yang kejam."
Reporter Magang: Haikal Ersyad
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat membatik massal, para prajurit TNI ini nampak duduk berkelompok.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini masih belum diketahui isi pertemuan di Istana Bogor itu.
Baca SelengkapnyaDua batu luar angkasa ini berasal dari peristiwa meteor yang berbeda.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin masyarakat bisa memilih transportasi sesuai keinginan masing-masing.
Baca SelengkapnyaCinta Laura kini tengah berada di Paris untuk menghadiri sebuah acara. Penampilannya cantik dan stunning abis.
Baca SelengkapnyaAda banyak makna yang diintepretasikan pewawancara jika menggunakan background ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku A masih diburu oleh polisi karena usai menikam korban dan dua orang lainnya, dia langsung kabur.
Baca SelengkapnyaDua batu luar angkasa ini berasal dari peristiwa meteor yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTerlebih bukan lagi cuma bully secara verbal, namun sudah mengarah ke tindakan kriminal.
Baca SelengkapnyaUdara tidak hanya tercemar oleh asap, tapi juga mikroplastik.
Baca SelengkapnyaSebuah keluarga di Norwegia yang sedang mencari anting emas yang hilang, secara tak terduga menemukan artefak kuno yang berusia lebih dari 1.000 tahun.
Baca SelengkapnyaSandal ini ditemukan bersama puluhan benda lainnya yang terbuat dari bahan organik.
Baca Selengkapnya