
RI Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Tapi yang Untung Malah Malaysia & Belanda
Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Indonesia merupakan salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Ketua LPEM UI dari Universitas Indonesia, Eugenia Mardanugraha mengatakan, sejak 2017 ekspor sawit Indonesia ke Malaysia selalu lebih besar daripada ekspor sawit Malaysia ke Belanda. Kemudian, mulai tahun 2020 perbedaan tersebut semakin membesar, di mana seluruh produk yang diekspor Malaysia ke Belanda adalah berasal dari Indonesia.
Merdeka.com
Dia menjelaskan, dalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Terdapat negara pengekspor yang tidak memproduksi, yakni negara-negara yang menjadi perantara perdagangan.
Negara pedagang perantara tidak hanya melakukan ekspor minyak sawit (palm oil) saja, melainkan mereka juga melakukan ekspor coconut oil, cottenseed oil, olive oil dan lainya. Namun, minyak Sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak terdapat pedagang perantaranya.
Terdapat 62 negara yang melakukan ekspor tetapi tidak memproduksi, atau negara pedagang perantara. Kemudian terdapat 5 negara memproduksi minyak sawit namun tidak mengekspor, dan ada 43 negara merupakan produsen sekaligus eksportir minyak sawit.
"Jadi, Belanda itu negara tidak punya sawit tetapi dia itu berdagang sawit. Belanda itu tidak cuma sendiri, ada 61 negara lainnya yang melakukan itu. Jadi, dia itu impor dari Indonesia kemudian dijual lagi ke negara lain," pungkasnya.
Adapun rata-rata impor minyak sawit Malaysia dari Indonesia setiap Tahunnya dari Tahun 2010 – 2022 adalah sebesar 934,067 tons. Pada Tahun 2021 adalah sebesar 1,015,239 ton, sementara impor Belanda dari Malaysia hanya sebesar 638,219 tons. Artinya seluruh minyak sawit yang dijual oleh Malaysia keBelanda berasal dari Indonesia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah didesak untuk segera melakukan tindakan agar hambatan dagang semacam ini tidak terjadi.
Baca SelengkapnyaKemendag berutang kepada Aprindo sebesar Rp 344 miliar. Namun, utang gabungan kepada produsen minyak goreng dan pengusaha ritel berjumlah Rp 800 Miliar.
Baca SelengkapnyaTiga tahun berturut-turut Jatim jadi lumbung pangan nasional
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang tampak nyata adalah produksi beras di berbagai negara mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertanian bawang merah di Ngajuk sudah ada sejak 1950-an. Hingga kini, petani Nganjuk tetap pilih menanam bawang merah walau harga di pasar naik turun.
Baca SelengkapnyaMeski pengiriman barang dari luar negeri kian marak. Tetapi banyak masyarakat yang belum tahu prosedurnya.
Baca Selengkapnya