Masyarakat Ramai-Ramai Tinggalkan Google, Kini Pakai Fitur Ini untuk Mencari Informasi
Jika Apple benar-benar menggandeng penyedia pencarian AI lain, Google bisa kehilangan salah satu pilar dominannya di ekosistem digital global.

Dominasi Google selama dua dekade terakhir dalam ranah periklanan digital dan mesin pencari tampaknya mulai menemui titik balik. Raksasa teknologi yang selama ini tak tergoyahkan itu kini menghadapi tekanan dari berbagai arah, baik dari kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang kian canggih maupun dari regulator yang semakin agresif di Amerika Serikat dan Inggris.
Kecerdasan buatan (AI) dan media sosial era baru seperti TikTok menjadi alternatif masyarakat untuk mencari rekomendasi, tutorial, hingga informasi terkait suatu topik.
Melansir dari The Verge, Terbaru, Apple kini secara aktif menjajaki kemungkinan mengintegrasikan fitur pencarian berbasis AI ke dalam Safari. Langkah ini terungkap dalam kesaksian Eddy Cue, Wakil Presiden Senior Layanan Apple, saat memberikan pernyataan dalam persidangan antimonopoli Google.
Cue menyebutkan, perusahaan kemungkinan besar akan menyematkan fitur pencarian AI ke Safari dalam waktu dekat sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
"Sampai saat ini, mereka belum cukup baik," kata Cue.
Dia menambahkan, Apple telah berdiskusi dengan sejumlah penyedia teknologi AI generatif seperti Perplexity, OpenAI, dan Anthropic. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap awal, Apple menganggap penting untuk memiliki opsi alternatif.
"Kita harus memastikan punya kemampuan untuk beralih jika suatu saat dibutuhkan," ujar Cue, mengisyaratkan bahwa Apple tak ingin tergantung pada satu penyedia saja.
Kesepakatan Google dan Apple
Pernyataan tersebut muncul di tengah sorotan terhadap kesepakatan bernilai sekitar USD20 miliar yang dibayarkan Google setiap tahunnya kepada Apple agar tetap menjadi mesin pencari default di Safari.
Namun, realitas kini mulai berubah. Cue mengungkapkan untuk pertama kalinya dalam 22 tahun, jumlah pencarian di Safari menurun pada bulan lalu sebuah sinyal yang membuatnya resah.
Di bawah kesepakatan yang ada, Google membayar Apple sebagian besar pendapatan dari iklan berbasis pencarian di Safari. Penurunan jumlah pencarian berarti potensi penurunan pendapatan yang signifikan bagi Apple.
"Saya kehilangan banyak tidur memikirkan hal itu," aku Cue.
Integrasi AI
Sementara itu, integrasi teknologi AI kian nyata di perangkat Apple. Perusahaan telah lebih dulu membawa ChatGPT ke Siri melalui kerja sama dengan OpenAI.
Di sisi lain, CEO Google Sundar Pichai baru-baru ini mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang dalam tahap akhir negosiasi untuk membawa Gemini produk AI unggulan Google ke iPhone.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa persaingan dalam dunia pencarian digital tak lagi sekadar soal algoritma konvensional, melainkan kini bergeser ke arah AI generatif yang lebih cerdas, kontekstual, dan personal.
Jika Apple benar-benar menggandeng penyedia pencarian AI lain, Google bisa kehilangan salah satu pilar dominannya di ekosistem digital global.