Kisah Yusuf Effendi, dari Kuli Bangunan Hingga Sukses Bangun Rumah Bimbingan Belajar
Kesuksesan tak hanya bisa diraih oleh orang dengan status yang tinggi.
Kesuksesan tak hanya bisa diraih oleh orang dengan status yang tinggi.
Berawal dari kuli bangunan yang mengajar ngaji, Yusuf telah memiliki lima cabang rumah bimbingan belajar bernama Rumah Pintar.
Berbeda dari rumah bimbingan belajar pada umumnya yang mengajar pelajaran eksak atau sosial budaya, di Rumah Pintar milik Yusuf sangat mengutamakan pendidikan karakter.
Modal pelajaran agama Yusuf cukup kuat, hingga satu waktu dia mengajar ngaji dari awalnya 1 orang kemudian bertambah hingga belasan.
Namun, langkah Yusuf mengajar mengaji banyak ditentang tempat dia tinggal di Desa Talun, Jawa Tengah. Dia tidak kecil hati, justru dia ingin melegalkan tempat ajar untuj mengaji dan menjadi sebuah lembaga pendidikan.
Usai mendapatkan legalitas sebagai tempat usaha bimbingan belajar, Yusuf harus menjalani tantangan. Di warung bekas pecel yang berukuran sempit, Yusuf tidak punya cukup modal banyak untuk membeli meja belajar.
Merdeka.com
Satu hari, dia hendak menjual lemari pendingun satu-satunya yang dia miliki. Uang dari hasil jualan itu direncanakan untuk memfotokopi soal-soal yang sudah disiapkan Yusuf untuk materi Rumah Pintar.
Sejak pagi hingga sore, dia berkeliling menawarkan lemari pendingin. Namun, tak kunjung laku terjual. Di kantungnya hanya tersisa Rp100.000 untuk keperluan makan dia bersama sang istri.
Hingga kemudian, dia bertemu satu keluarga miskin, tidak mampu membawa sang anak berobat. Uang yang ada di kantung, diberikan Yusuf untuk keluarga tersebut. Tidak ada niat awal untuk memberi sedekah atau pinjaman oleh Yusuf.
Namun, saat Yusuf baru kembali dari keliling menjajakan lemari pendingin, suami dari istri yang diberi uang oleh Yusuf mengirim pesan jika uang Rp100.000 ingin dipinjam seluruhnya karena sudah belum memberi nafkah untuk sang istri selama dua hari.
Langkah itu sempat menimbulkan perdebatan di antara Yusuf dengan sang istri. Sebab, Istri Yusuf bingung karena tidak memiliki uang lagi untuk menyambung hidup beberapa hari ke depan. Namun keduanya merelakan uang tersebut.
"Waktu itu salat ashar hampir nangis, ya Allah besok bagaimana karena semua tempat sudah kami cari dan adanya cuma receh," ucapnya.
Di hari keempat, sejak memberikan uang kepada keluarga miskin, Rumah Pintar milik Yusuf kebanjiran murid yang mendaftar. Rumah Pintar milik Yusuf makin populer.
Popularitas Rumah Pintar Yusuf bahkan tersebar hingga luar Desa Talun. Bahkan, Yusuf sudah memiliki 5 cabang Rumah Pintar di Jawa Tengah.
"Alhamdulillah Rumah Pintar sering mengantar anak-anak mengikuti kejuaraan olimpiade nasional baik juara 1 2 3. Yang juara 1 olimpiade nasional itu ada banyak," ucapnya.
Lutfi ditahan setelah KPK resmi mengumumkan statusnya sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSyahrul ingin menguji soal sah atau tidaknya status tersangkanya di lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaSosok Darmawan Yusuf, pengacara hebat asal Medan yang sudah menuntaskan kasus-kasus besar di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaMahfud MD kerap diragukan status NU-nya. Namun dia menegaskan, sejak lahir sudah menjadi keluarga NU.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membahas sejumlah hal yang dianggap menjadi masalah oleh tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Sulteng
Baca SelengkapnyaAlwiansyah atau Alwi kini tumbuh menjadi anak remaja. Tak terasa, Alwi kini menginjak bangku SMA.
Baca SelengkapnyaKeputusannya untuk membantu proses pembangunan sebuah masjid justru mendatangkan rezeki lain yang tak terkira.
Baca SelengkapnyaKPK resmi mengumumkan status mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Baca Selengkapnya