Belajar dari Syarif, Guru Ngaji Difabel di Lebak yang Semangat Berbagi Ilmu Agama di Tengah Keterbatasan
Sosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Tiga orang anak tampak menunggu giliran mengaji yang dipandu oleh Syarif. Ia membibing tetangganya itu secara tartil atau membaca Al Quran dengan perlahan.
Cara Syarif mengajar benar-benar sabar. Anak-anak yang sudah meluangkan waktu diharapkan bisa menghafal huruf demi huruf, sehingga saat dewasa sudah bisa membacanya dengan lancar.
-
Siapa guru inspiratif di Bandung? Hendra merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Di keluarganya, Hendra jadi satu-satunya yang penyandang disabilitas. Namun Hendra justru terpacu untuk bisa memperoleh hak pendidikannya, bahkan ia menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang menjadi sarjana.'Alhamdulillah sekarang bisa bergabung jadi guru di SMPN 4 Bandung. Saya merupakan satu-satunya anggota keluarga yang memiliki disabilitas. Namun, saya juga satu-satunya di keluarga yang bisa sekolah sampai sarjana,' katanya
-
Bagaimana Kedai Kopi Berbagi berdayakan disabilitas? 'Kopi Berbagi itu mempunyai misi yaitu untuk berbagi kepada sesama. Salah satunya dengan kawan-kawan disabilitas yang kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Kami ajak bergabung untuk terlibat dalam pembuatan kopi, memasak, dan lainnya,' kata Dike.
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
-
Bagaimana Menpora Dito membantu atlet disabilitas? 'Tentu juga arahan dan masukan dari mas Menpora Dito, sehingga kami bisa semangat. Apalagi dengan dukungannya langsung saat bertanding. Jelas ini suntikan semangat bagi para atlet,' kata Angela.
-
Apa yang terjadi pada pria disabilitas itu? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Bagaimana Kapolresta Pekanbaru berkomunikasi dengan penyandang disabilitas? Jeki menyampaikan pesan-pesan Pemilu damai 2024 ke Zulkarnain dan istrinya Rosita.AKBP Jeki tiba di rumah Zulkarnain pukul 15.16 WIB bersama Wakapolresta AKBP Henky Poerwanto,Kasat Reskrim Kompol Berry Juana, Kasat Narkoba Kompol Manapar Situmeang dan Kasat Lantas Kompol Birgitta Atvina.Saat tiba di rumah penyandang disabilitas itu, Jeki langsung menemui sosok pria berbaju garis-garis kuning.
Meski berada dalam keterbatasan, semangatnya berbagi ilmu agama kepada anak-anak benar-benar menginspirasi. Syarif, menjadi contoh sosok yang kuat menjalani kehidupan meski fisiknya berbeda dari kebanyakan.
Syarif juga beruntung dikaruniai istri yang sabar untuk hidup membersamainya. Bahkan sang istri turut membantu perekonomian keluarga, dengan menjadi buruh serabutan di kampungnya.
Kelumpuhan Sejak Kecil Tak Menghalangi Niat Baiknya Mengajar Ngaji
Syarif diketahui mengalami lumpuh sejak masih berusia 6 tahun. Hal ini yang kemudian membuatnya tak bisa beraktivitas dengan leluasa, hingga terbatas untuk mencari nafkah.
Kondisi kakinya lemas dan tidak bisa digerakan. Untuk berjalan, Syarif hanya bisa menyeret tubuhnya dan menopang dengan tangannya untuk bisa bergerak perlahan. Meski begitu, semangatnya tak pernah runtuh.
“Kondisi seperti ini dari kecil, sejak usia 6 tahun. Awalnya dulu ini karena sakit panas,” kata dia, mengutip Youtube SCTV Banten, Senin (16/9).
Tetap Sabar Menjalani Kehidupan
Meski diberi kondisi demikian, Syarif tidak pernah mengeluh. Ia terus berusaha untuk menjadi sosok yang bermanfaat di kampungnya. Ia juga tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, dan tetap mengajar ngaji kepada anak-anak.
Sehari-hari, anak-anak mendatangi teras rumahnya untuk mempelajari huruf demi huruf hijaiyah di Kampung Sarimulya, Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Lebak.
“Sehari-harinya saya hanya ngajar ngaji anak-anak saja, yang ingin mengaji. Mungkin sudah nasib kali ya dari Allah SWT,” tambahnya.
Dibantu Istri Mencari Nafkah
Sementara, istri Syarif Keni sehari-hari membantu sang suami menjadi buruh serabutan di kampungnya. Ia mencari nafkah dengan menggarap lahan kebun warga, hingga mencari buah kelapa di atas pohon yang tinggi.
Sejak pagi, ia bergegas ke ladang untuk membersihkan tanaman liar dan siang atau sorenya mencari kelapa. Kegiatan ini dengan semangat ia kerjakan, demi dapurnya tetap mengepul.
“Saya membantu mencari kelapa punya orang, manjat,” kata Keni
Dapat Upah Rp30 Ribu Per Hari
Keni menambahkan bahwa dirinya dalam sehari bisa diupa Rp30 ribu per buah kelapa yang dipetik. Memanjat kelapa tidaklah mudah. Ia harus menyiapkan fisik karena pohon bisa memiliki ketinggian puluhan meter.
Meski demikian ia bersyukur atas apa yang telah ia dapatkan, dan berharap dirinya bisa terus dimudahkan untuk mencari rezeki dan bisa mendapat bantuan dari pihak yang peduli.
“Biasanya sehari dapat Rp30 ribu, dikasih orang,” tambahnya.