Para Ilmuwan Merasa Diajak Bermain Petak Umpet dengan Benda Luar Angkasa Ini
Benda luar angkasa ini selalu "mempermainkan" ilmuwan bahkan kini menjadi perdebatan.
Benda luar angkasa ini selalu "mempermainkan" ilmuwan bahkan kini menjadi perdebatan.
Para Ilmuwan Merasa Diajak Bermain Petak Umpet dengan Benda Luar Angkasa Ini
Menemukan bulan di luar tata surya yang disebut exomoon, selalu menjadi tugas yang menantang bagi ilmuwan.
Namun perdebatan baru-baru ini di kalangan astronom menyoroti betapa menantangnya permainan petak umpet kosmik ini.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Baru-baru ini, tim astronom internasional berhasil menangkap salah satu peristiwa paling langka di alam semesta, yaitu Luminous Fast Blue Optical Transient (LFBOTs).
-
Siapa yang terlibat dalam perlombaan luar angkasa? Pada tahun 1960-an, Amerika sedang berada di tengah-tengah perlombaan luar angkasa, sebuah kompetisi dengan Uni Soviet untuk mencapai sebanyak mungkin yang pertama di luar angkasa, terutama pendaratan manusia di bulan.
-
Apa yang ditemukan di luar angkasa? Belakangan ini astronot dikejutkan dengan ditemukannya sejumlah planet baru di luar angkasa. Planet tersebut bernama HD 110067 yang merupakan sekumpulan 6 planet yang mengorbit pada satu bintang.
-
Apa harta karun luar angkasa itu? Ketika para arkeolog menemukan harta karun Zaman Perunggu lebih dari 60 tahun yang lalu, mereka mengira penemuan mereka sungguh luar biasa. Mereka tidak tahu bahan yang dibuatnya itu. Karena ternyata bagian dari timbunan yang dikenal dengan nama Harta Karun Villena itu dibuat dari logam luar bumi.
Kisah ini dimulai pada 2018 ketika sebuah tim yang dipimpin oleh David Kipping, seorang profesor astronomi, mengira mereka telah menemukan exomoon pertama.
Benda langit ini, yang mengorbit planet mirip Jupiter bernama Kepler-1625b yang berjarak 8.000 tahun cahaya, awalnya terlihat menggunakan Teleskop Luar Angkasa Kepler.
Namun, penemuan ini dengan cepat memicu tarik-menarik ilmu pengetahuan. Bukti tersebut, berdasarkan variasi halus pada kecerahan Kepler-1625b, dianggap tidak meyakinkan oleh beberapa orang.
Hal ini memicu perdebatan sengit, menunjukkan betapa sulitnya menemukan exomoon yang sulit dipahami ini.
Kasus Kepler-1625b masih belum jelas, sebuah bukti perjuangan yang sedang berlangsung untuk memvalidasi deteksi exomoon.
Namun demikian, perburuan terhadap planet-planet kosmik ini terus berlanjut, didorong oleh kemungkinan yang menggiurkan untuk mengungkap rahasia tentang sistem planet yang jauh dan bahkan berpotensi adanya kehidupan di luar tata surya kita.
Menurut laporan Space.com, meskipun para penemu Kepler-1625 b I dan Kepler-1708 b I-sebut saja mereka "tim pro-exomoon"-tetap berpikiran terbuka mengenai keberadaan bulan.
Pada 2023, tim astronom terpisah yang dipimpin oleh ilmuwan Max Planck Institute for Solar System Research, Rene Heller -"team no-exomoon"melakukan penelitian.
Kipping dan rekan-rekannya mempertahankan temuan exomoon mereka.
“Saya percaya bahwa Kepler-1625b dan Kepler-1708b adalah kandidat exomoon yang benar-benar valid, dan saya pikir kami telah menunjukkan hal tersebut dengan meyakinkan,” kata Kipping kepada Space.com.