Ada "Sungai" yang Panjang dan Berkelok-kelok di Atmosfer Bumi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis, dipicu oleh angin yang terkait dengan siklon.
Ada "Sungai" yang Panjang dan Berkelok-kelok di Atmosfer Bumi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Panjang sungai yang berkelok-kelok menjadi pemandangan yang sangat disukai dalam lanskap Bumi. Namun, apakah pernah terpikirkan bahwa sungai juga mengalir di langit?
Betul, sungai atmosfer atau yang sering disebut "sky stream" juga ada, meskipun jauh lebih sulit untuk dikenali. Namun, untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah berhasil memetakan jejak perjalanan air di atmosfer ini.
-
Bagaimana air di Bumi berputar? Jumlah air tersebut diambil dari rata-rata kedalaman lautan yaitu 2,7 kilometer, dengan volume air 1.338.000.000 kilometer kubik.Persediaan tersebut juga nantinya akan terus berputar melalui 3 proses, yaitu penguapan, kondensasi, dan limpasan permukaan, dimana proses tersebut akan menjadi menggerakan siklus air dalam waktu lama.
-
Apa yang diungkap oleh para astronom tentang Bumi? Ahli astronomi mengungkap kondisi planet Bumi dalam 8 miliar tahun ke depan dengan meneliti planet KMT-2020-BLG-0414, yang terletak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Air di Bumi apa saja? Sebesar 71 persen wilayah Bumi diselimuti oleh air yang merupakan sumber utama bagi kehidupan manusia.
-
Apa misteri asal-usul air di Bumi? Asal-usul Kemunculan Air Berbagai bentuk kehidupan memang berasal dari air, baik sebagai pertahanan hidup atau sumber makanan. Tetapi awal mula munculnya keberadaan air di Bumi membuat heran para peneliti. Hal ini terjadi lantaran, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami bagaimana cara air mampu menutupi dua pertiga permukaan Bumi. Sebab, awalnya saat Bumi terbentuk, suhunya sangat panas dan mendidih. Jadi, hal ini yang membuat peneliti penasaran bagaimana bisa air dengan suhu tinggi mampu menyelimuti permukaan Bumi, dan berubah menjadi unsur kehidupan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam Bumi? Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Dimana air di Bumi? Ternyata, persediaan air di Bumi tersebar di berbagai tempat.
Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
Ia menggunakan teknik canggih untuk menghasilkan perkiraan medan angin 3D real-time dengan menggabungkan catatan satelit tentang distribusi suhu spasial dengan deteksi kelembaban satelit NASA.
Peta yang dihasilkan mengungkapkan distribusi global arus yang kaya akan kelembaban.
Hal tersebut menjadi langkah besar dalam pemahaman kita tentang dinamika atmosfer dan aktivitas air di udara.
Sebelumnya, para peneliti bergantung pada pemodelan komputer untuk memprediksi pergerakan uap air di atmosfer. Namun, peta yang dibuat oleh Ma dan timnya menunjukkan bahwa model sebelumnya cenderung melebih-lebihkan frekuensi curah hujan yang dihasilkan oleh sungai di atmosfer.
Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis, dipicu oleh angin yang terkait dengan siklon.
Mengutip EOS dan USGS, Selasa (27/02), Sungai-sungai di atmosfer bertanggung jawab atas 30 persen curah hujan dan salju tahunan di wilayah Eropa dan Amerika Serikat dan lebih dari 40 persen selama musim panas di Asia Timur.
Peristiwa sungai di atmosfer yang kuat dapat mengangkut hingga 15 kali jumlah rata-rata air yang dibuang setiap hari oleh Sungai Mississippi. Kehadiran sungai-sungai atmosfer ini juga dapat membawa bahaya ketika mereka mendarat, seperti banjir besar, angin kencang, dan hujan salju lebat.
Pemahaman yang lebih baik tentang sungai-sungai atmosfer ini akan menjadi kunci untuk meningkatkan prakiraan cuaca di masa depan.
Dengan menggunakan teknologi observasi satelit yang semakin canggih, harapannya kita akan dapat memperoleh prakiraan cuaca yang lebih akurat dan lebih dapat diandalkan di masa mendatang.
Hal ini menjadi langkah penting dalam memahami dinamika atmosfer bumi dan bagaimana perubahan iklim memengaruhi pola pergerakan air di langit. Dengan pemetaan yang lebih baik, kita dapat lebih siap menghadapi peristiwa cuaca ekstrem dan meminimalkan dampaknya pada kehidupan kita.