Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa
Dunia sepak bola sudah mulai berkembang ketika era kolonialisme Belanda hingga pasca kemerdekaan Indonesia. Banyak klub-klub lokal yang masih menggunakan bahasa Belanda seperti Macassarche Voetbalbond atau MVB dari Makassar.
Sepak bola juga cukup berkembang di bagian Pulau Sumatra. Salah satu klub tersebut bernama PSP Padang atau Persatuan Sepakbola Padang. Klub ini sudah lahir sejak tahun 1928 dengan nama Sport Vereniging Minang atau SVM yang dipimpin oleh Dr. Hakim.
(Foto: Instagram/psppadang.id)
Lahir ketika masa zaman kolonialisme, klub ini sempat beberapa kali mengubah namanya. PSP Padang juga menjadi klub penting dalam perkembangan sepak bola di Indonesia bahkan diwariskan sampai sekarang.
Seperti apa sejarah klub PSP Padang? Simak ulasan informasinya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
-
Apa julukan PSMS Medan? Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya atau disingkat PSMS Medan adalah klub yang berbasis di Medan, Sumatra Utara. Klub yang berjuluk “Ayam Kinantan“ ini telah berdiri pada tahun 1950.
-
Apa nama awal PSM Makassar? PSM Makassar dibentuk pada 2 November 1915 dengan nama pertama klub kebanggaan warga Makassar tersebut, Football Bone.
-
Siapa klub tertua di Indonesia? PSM Makassar Jawara Liga 1 musim lalu ini merupakan klub tertua di Indonesia.
-
Kapan PSMS Medan berdiri? Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya atau disingkat PSMS Medan adalah klub yang berbasis di Medan, Sumatra Utara. Klub yang berjuluk “Ayam Kinantan“ ini telah berdiri pada tahun 1950.
-
Siapa yang PSSI naturalisasi? Saat ini, PSSI tengah memproses naturalisasi dua pemain kelahiran Belanda untuk Timnas Indonesia. Keduanya yaitu bek FC Twente, Mees Hilgers dan winger PEC Zwolle, Eliano Reijnders.
-
Siapa yang menjadi pahlawan Semen Padang dalam pertandingan melawan PSIM Yogyakarta? Ngwoke menjadi pahlawan Kabau Sirah setelah golnya menyelamatkan tim dari kekalahan.
Sejarah Awal
Mengutip beberapa sumber, klub PSP Padang yang diketuai Dr. Hakim ini bernaung di bawah organisasi sepak bola Padang yang bernama Ilans Padang Electal atau IPE. Organsisasi ini yang menjadi cikal bakal lahirnya klub PSP Padang.
Akibat pemerintah Belanda mengubah dan membentuk pemain sepak bola Padang pada tahun 1935, usia IPE pun tidak berlangsung lama. Pada saat bersamaan, muncul nama Voetbalbond Padang En Omstreken atau VPO.
VPO diketuai oleh orang Belanda yang cukup fanatik dalam dunia sepak bola, yaitu Meneer Van der Lee.
Tahun 1942, gejolak politik yang sudah mulai tidak terkontrol membuat Belanda menyerahkan kekuasaan kepada Jepang. Pihak Jepang akan menghancurkan yang berbau Belanda termasuk dalam dunia sepak bola.
Lahir Kembali
Dengan membumihanguskan yang berbau Belanda, ternyata kehadiran Jepang justru membuat sedikit perbedaan. Salah seorang tokoh sepak bola bernama St. Mantari bersama rekan-rekannya mengganti nama VPO dengan PSP.
Mengutip sumbarprov.go.id, rupanya pihak Jepang sama sekali tidak menyentuh klub VPO. Akhirnya, nama PSP resmi digunakan untuk pertama kalinya.
PSP langsung diketuai oleh Ismael Lengah pada tahun 1950 sampai 1953. Kemudian jabatan tersebut diteruskan oleh Ahmad Husein pada periode 1955 hingga 1957. Bersamaan dengan itulah dibangun Stadion Imam Bonjol yang menjadi markas PSP dan warga Padang.
Sabet Juara dan Pemain Timnas
Pada tahun 1953, PSP Padang langsung tancap gas dalam mencari gelar juara. Dengan pemain pilarnya berasal dari tim PON III Sumatra Tengah, PSP Padang menorehkan hasil mengejutkan.
PSP Padang pun berhasil merebut juara III pada ajang PON IV. Kala itu, Sumatra Barat bernama Sumatra Tengah dan pada ajang tersebut pemain PSP mendominasi skuad inti.
Meski bermain dengan cukup gemilang, langkah mereka harus terhenti setelah kalah melawan Sumatra Utara pada laga final. Saat itu, banyak pemain PSP yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia, yaitu Yus Etek, Mizarmi, Lim Tek An, dan Arifin.
Melawan Klub Eropa
Masih di era tahun 1950-an, PSP Padang kerap menjamu klub-klub Eropa, seperti Salzburg FC asal Austria, FC Lokomotiv Moskva dari Russia, Mozambik Afrika, dan juga klub legendaris dari Yugoslavia Red Star Belgrade (Crvena Zvezda).
Tahun 1982, PSP Padang yang ikut serta dalam turnamen HUT PSSI di Jakarta berhasil meraih kampiun. Ketika itu PSP diisi oleh pemain Marvin Efeni, Arif Pribadi, dan Tukijan.
Saat ini PSP Padang berkompetisi di liga 3 Indonesia dan bermarkas di Stadion Haji Agus Salim, berbagi tempat dengan klub Semen Padang.