
Berkunjung ke Warung Kopi Ake, Nikmatnya Pengalaman Ngopi dengan Suasana Jadul di Belitung
Ngopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Ngopi sambil menikmati suasana klasik Belitung tentu menghadirkan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Pulau Belitung dikenal dengan berbagai destinasi wisatanya yang begitu indah dan beragam. Sebelumnya Belitung juga begitu terkenal dengan potensi tambang timah yang cukup melimpah.
Identitas Belitung tidak sampai situ saja, ada satu budaya yang terus berkembang dan kini semakin banyak keberadaannya yaitu warung kopi.
Kegiatan sehari-hari para pekerja tambang tersebut seiring berjalannya waktu mulai merambah ke kehidupan masyarakat dan menjadi sebuah kebiasaan.
Terdapat satu tempat ngopi yang cukup legendaris di Kabupaten Belitung yang bernama Warung Kopi Ake. Tempat ngopi ini tentu sudah tidak asing di telinga para pencinta kopi di Indonesia.
Warung Kopi Ake ini sangat terkenal di kalangan wisatawan. Selain menyajikan kopi khasnya, tempat ini juga menghadirkan suasana zaman dulu dan seakan-akan sedang ngopi di rumah sendiri.
Penasaran dengan Warung Kopi Ake? Simak ulasannya yang dihimpun dari Liputan6.com berikut ini.
Warung Kopi Ake sudah menjadi ikon perkopian di tanah Belitung. Di tempat ini pengunjung tak hanya sekadar menyeruput kopi sembari ngobrol, tetapi menyuguhkan pengalaman ngopi tentang warisan tradisi kopi di Tanjung Pandan, Belitung.
Warung Kopi Ake beralamatkan di Jalan KV Senang, No.57, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung. Pengunjung bisa merasakan ragam varian kopi, mulai dari kopi hitam, teh susu, hingga teh tarik.
Apabila ingin mendapatkan pengalaman ngopi yang berbeda, coba untuk memesan kopi hitamnya. Aroma harum dari kopi dan rasanya yang khas menjadikan menu favorit bagi pengunjung setianya.
Menengok sedikit ke masa lalu, Warung Kopi Ake sudah dirintis oleh keluarga Wijaya sejak tahun 1911.
Warung ini dicetuskan oleh sang kakek yaitu Ake (Thien Cu) yang kemudian menjadi cikal bakal dari bisnis keluarga hingga generasi sekarang. (Foto: Liputan6.com)
Generasi pertama keluarga Wijaya bernama Abok, merupakan sosok perintis usaha jualan kopi yang tiba di Pulau Belitung sebagai imigran dari Tiongkok. Abok selama hidupnya tak jauh-jauh dari kopi, sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk membuka warung kopi di rumahnya.
Ketika Belanda tiba di Belitung, Abok tak lagi berjualan di rumahnya melainkan keliling menggunakan gerobak. Ia biasa berhenti di depan bangunan kantor milik Belanda yang dikenal sebagai Jam Gede.
Tepat tahun 1965, Abok kembali ke Tiongkok untuk mengurus segala macam administrasi dan berkas terkait penetapan dirinya nanti di Pulau Belitung. Abok menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan bisnis kopi tersebut.
Dalam setiap tegukan kopi, terdapat kisah perjuangan bisnis dari generasi ke generasi dari keluarga Wijaya. Mulai dari Thien Cu hingga generasi saat ini, Willy Wijaya.
Warung Kopi Ake berperan penting sebagai penjaga tradisi sekaligus pionir dalam sektor perkopian di Belitung. Bukanlah hal mudah, dulunya mereka membeli biji kopi dari Jawa dan Lampung, karena Belitung bukanlah daerah penghasil biji kopi.
Warung Kopi Ake dulunya hanya bangunan sederhana, berdinding papan dan beratapkan seng. Sejak tahun 2012, warung ini pindah ke sebuah ruko yang berada di Jalan KV Senang.
Kawasan KV Senang dulunya menjadi kompleks bangunan Belanda yang berdiri tahun 1898. Seiring berjalannya waktu kompleks ini di enovasi sehingga lebih nyaman bagi pengunjung.
Di warung ini, secara tidak sadar telah tercipta kegiatan sosial dan budaya dan menjadi ikatan yang kuat di antara para pengunjungnya. Ngopi di sini adalah ruang berbicara dan bercengkerama bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi ngopi yang berbeda sekaligus menikmati tradisi ngopi di Belitung.
Buka dari jam 06.00 WIB sampai 00.30 WIB, tempat ini cocok bagi pengunjung yang ingin eksplor tentang kopi dan teh yang ada di Belitung. Warung Kopi Ake turut menjaga tradisi "Kopi Kuli" yang menjadi budaya ngopi bagi penambang timah Tiongkok pada zaman kolonial.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Destinasi wisata wajib di Banyuwangi, sayang banget jika dilewatkan begitu saja.
Baca SelengkapnyaKabupaten Batang memiliki 3 kopi khas yang nikmat saat diseduh.
Baca SelengkapnyaSukamdi menceritakan awal mula dia merintis usaha keripik.
Baca SelengkapnyaAhok secara tegas menyuarakan dukungannya terhadap Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaDesa Wisata Taraju jadi spot apik yang bisa dikunjungi saat ke Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaTradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka.
Baca SelengkapnyaKecanduan kopi adalah kondisi di mana seseorang menjadi bergantung pada kafein yang terdapat dalam kopi.
Baca Selengkapnya